Melalui akun Twitternya, Hinton mengatakan bahwa ia meninggalkan Google agar dapat berbicara secara leluasa akan bahaya AI, bukan karena keinginan untuk mengkritik Google secara khusus. "Dalam wawancara dengan New York Times hari ini, Cade Metz menyiratkan bahwa saya meninggalkan Google agar saya dapat mengkritik Google. Sebenarnya, saya pergi agar saya bisa berbicara tentang bahaya AI tanpa mempertimbangkan bagaimana dampaknya terhadap Google. Google telah bertindak sangat bertanggung jawab," cuitnya pada Senin (1/5). Bahaya Kecerdasan Buatan Menurut Bapak AI Dunia, Hinton mengatakan bahwa bahaya AI chatbot bisa 'cukup menakutkan'. "Saat ini, mereka tidak lebih pintar dari kita, sejauh yang saya tahu. Tapi saya pikir mereka mungkin akan segera lebih pintar," ungkapnya kepada BBC.
Penelitian perintis Hinton tentang jaringan saraf dan pembelajaran mendalam telah membuka jalan bagi sistem AI saat ini seperti ChatGPT. Dalam kecerdasan buatan, jaringan saraf adalah sistem yang mirip dengan otak manusia dalam cara mereka belajar dan memproses informasi. Mereka memungkinkan AI untuk belajar dari pengalaman, seperti yang dilakukan seseorang. Inilah yang disebut pembelajaran mendalam. Hinton mengatakan bahwa chatbot akan segera menyalip tingkat informasi yang dimiliki otak manusia. "Saat ini, apa yang kami lihat adalah hal-hal seperti GPT-4 mengalahkan seseorang dalam jumlah pengetahuan umum yang dimilikinya dan jauh melampaui mereka. Dalam hal penalaran, itu tidak sebaik itu, tetapi sudah berhasil melakukan penalaran sederhana," katanya. "Dan mengingat tingkat kemajuannya, kami berharap segalanya menjadi lebih baik dengan cukup cepat. Jadi kita perlu khawatir tentang itu," ungkapnya.
lovi
Jun 15, 2023 13:21informasinya bermanfaat. memanfaatkan teknologi terutama <a href="https://iptek.co.id/">VR AR Jakarta</a> yang merupakan teknologi berbasis augmented reality dan virtual reality dapat membantu kegiatan anda.