Kiduleun gunung kacapi,
Kutamaya disebutna,
Sakalereun palasari,
Nyanding walungan hiji,
Sisina beulah ti kidul,
Tanahna lempar pisan,
Awas ningal sakuriling,
Ngan dua pal ti kota anu ayeuna. Wargi Sumedang tahu dong tentunya penggalan pupuh sinom ke-5 tulisan dari Babad Sumedang. Mengungkapkan kondisi alam Sumedang ketika beribu kota di Kutamaya pada masa pemerintahan Pangeran Geusan Ulun sekitar awal abad ke-17. Ngomongin wilayah Sumedang, tentunya pada masa kerajaan dulu sangatlah luas. Membicarakan sejarah Sumedang, setiap lembarnya sama seperti dengan membaca sejarah Tanah Parahiyangan atau tanah Sunda.
Kerajaan Sumedang Larang yang cukup terpandang di Tanah Parahiyangan, Jawa Barat waktu itu, dan sebagai pewaris kerajaan Pajajaran, Kerajaan Sumedang sangatlah berpengaruh di Pulau Jawa. Kuatnya kekuasaan Mataram dan Belanda di Indonesia masa lalu, keberadaan Kerajaan Sumedang Larang pun hampir menguasai Jawa bagian Barat pada masa itu, kecuali Banten, Cirebon dan Jayakarta. Batas wilayahnya pun mencakup sebelah barat Sungai Cisadane, timur Sungai Cipamali, dari utara dibatasi Laut Jawa dan selatan Samudera Hindia Luas sekali kan wargi Sumedang, hampir seluruh Jawa Barat loh!
Dalam buku Sumedang Heritage, Sumedang dari Kerajaan Menjadi Kabupaten. Setelah Prabu Geusan Ulun Wafat pada tahun 1610, Kerajaan Sumedang Larang diperintah oleh puteranya, yakni Raden Suriadiwangsa. Belanda (VOC) yang sudah mulai kuat di pulau Jawa mengirim utusan ke Mataram. Seiring berjalannya waktu karena sikap keras dan pretensi Sultan Agung, kemudian datanglah sejumlah raja Jawa ke Mataram. Mereka secara sukarela menyerahkan diri bahwa daerah mereka berada di bawah kekuasaan Mataram. Datangnya Raja Sumedang Larang pun ke Mataram bermaksud demikian. Sejak itu 161, seluruh wilayah Jawa Barat kecuali Banten dan Cirebon, dianggap sebagai wilayah Mataram. Sejak saat itu juga Kerajaan Sumedang Larang berstatus menjadi Kabupaten di bawah kekuasaan Mataram. Ada juga sumber sejarah yang mengatakan, bahwa ketika Bupati Sumedang menyatakan bergabung dan di bawah kekuasaan Mataram, wilayah Sumedang Larang tidak semuanya diwarisi, tetapi hanya sebagian saja, di antaranya; Karawang, Indramayu, Ciasem, dan Pamanukan. Wilayah Sumedang, hanya meliputi Sumedang, Parakanmuncang, Sukapura dan Bandung. Seiring berjalannya waktu, dan menjadi Kabupaten, kini luasnya mencapai 1.522,21 km persegi dan terdiri dari 26 kecamatan. Nah, secara geografis Kabupaten Sumedang sekarang berbatasan dengan beberapa Kabupaten:
Sebelah Timur dengan Kabupaten Majalengka
Sebelah Utara dengan Kabupaten Indramayu
Sebelah Selatan dengan Kabupaten Garut
Sebelah Barat dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang Begitu wargi Sumedang, pada masanya ternyata luas bangetkan yah, hanya berbatasan dengan Cirebon, Banten dan Jayakarta. Dan sekarang Sumedang berbatasan dengan beberapa Kabupaten lainnya. Jika ada tambahan silakan tulis di komentar yah.
Sang
Jul 25, 2022 23:10Ι am sure this post has touched all the internet visitors, its really really good paragrɑph on building up new web ѕite.