Bedil Lodong, Permainan Tradisional di Sunda Ketika Bulan Ramadan

Adakah yang masih main bedil lodong? Ketika Ramadan, ada saja biasanya yang  main lodong, meski menimbulkan suara menggelegar, tapi sangat jarang terjadi kecelakaan akibat bedil lodong, berbeda dengan petasan. Nah makanya, jika anak-anak bermain bedil lodong, tetap harus di bawah pengawasan orang tua yah.

Bedil lodong atau meriam bambu masih sangat populer di berbagai daerah di Indonesia saat Ramadan. Di tanah Sunda, permainan tersebut dikenal dengan nama Lodong. 

Dalam koran lama Sipataoenan edisi 3 Januari 1935, Kemis, 27 Poeaa 1353 yang berjudul Karbit, "Dina boelan Poeasa sok loba anoe njeungeutan bedil lodong bareto mah, nja eta make minjak tanah. Tapi kabehdieunakeun mah bedil lodong teh tara pati aja anoe njeungeut, iwal ti di desa noe djaoeh ka dajeuh pisan mah." 

Begitu penggalan dari koran Sipataoenan yang menjelaskan, bahwa sudah dari sejak dulu di Sunda ketika bulan Ramadan memainkan tradisional bedil lodong. Wah makin tahu Indonesia yah.

Kegiatan yang dilakukan untuk sambil menunggu berbuka puasa hanya dapat dilakukan di pedesaan, karena suaranya yang menggelegar tidak memungkinkan dilakukan di daerah perkotaan, terutama yang padat penduduk.

Biasanya, bedil lodong akan dinyalakan di tempat-tempat terbuka, seperti lapangan, sawah kering, atau ladang. Inget yah, harus tahu tempat juga.

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828