Bupati Sumedang: Sekilas Tentang Pangeran Aria Soeria Atmadja

Alun-alun Sumedang, selain Monumen Lingga yang ada di tengah-tengahnya, terdapat beberapa tokoh Bupati Sumedang terpampang jelas dari mulai Pangeran Pangeran Aria Soeria Atmadja atau Pangeran Mekah hingga Bupati kita yang sekarang yakni H. Dony Ahmad Munir.

Membicarakan Alun-alun dan Monumen Lingga di Sumedang tersebut, tentunya ada sangkut pautnya dengan Bupati Sumedang satu ini, yaitu Pangeran Aria Soeria Atmadja. Tahu dong Monumen Lingga tersebut wargi Sumedang? Nah, pada salah satu tulisan di Monumen Lingga tersebut ada tulisan seperti ini:

"Pangabakti Ka Suwarginan Pangeran Soeriaatmadja, Bupati Sumedang 1883-1919, ping 1 Juni 1919". 

Monumen Lingga tersebut dibangun sebagai bentuk penghormatan Pemerintah Hindia Belanda dengan Gubernur Jenderal kala itu, yakni Mr. Dirk Fock kepada Pangeran Pangeran Aria Soeria Atmadja pada bulan April 1922.

Banyak sekali hal yang harus kita ketahui bersama mengenai Bupati Sumedang yang terakhir bergelar Pangeran tersebut. Kenapa Pemerintah Hindia Belanda memberikan Penghormatan kepada beliau?

Pangeran Aria Soeria Atmadja lahir di Sumedang pada tanggal 11 Januari 1851 pada hari kamis dengan nama kecil Raden Sadeli. Ayahnya bernama Pangeran Aria Soeria Kusumah Dinata atau Pangeran Sugih dan ibunya bernama Raden Ayu Ratna Diningrat . Pangeran Aria Soeria Atmadja mempunyai karakrer terpuji, rajin cerdas dan penuh inisiatif.

Beliau diangkat sebagai Kaliwon di Sumedang pada usia 18 tahun pada tanggal 1 agustus 1869. Pangeran Aria Soeria Atmadja menikah dengan Rs.A.Radja Ningrum. Mempunyai putra bernama Rd.A.Djanjainten Djoebaedah. Beliau diangkat sebagai Bupati Sumedang pada usia ke 32 tahun.

Masa jabatan beliau sebagai bupati Sumedang, beliau banyak menerima gelar: Tumenggung, Anugerah Bintang Emas (De Groote Goulden Star), Adipati, Anugerah Bintang Officier Van De Orde Van Oranje Nassau, Anugerah Songsong Kuning, Aria, Pangeran Dengan Payung Emas, Anugerah Bintang Agung Ridder Der Orde Van Den Nederlanschen Leuw, merupakan pangeran tertinggi.

Peranan Pangeran Aria Soeria Atmadja sangatlah besar dalam mengembangkan daerah Sumedang. Bahkan dalam Encyclopaedie van Nederlandsch-Indie beliau disebut sebagai salah satu bupati terbaik di Priangan pada masanya. Walaupun pada masanya Sumedang tidak mengalami perluasan wilayah, dalam arti perkembangan secara politis, tetapi Sumedang mengalami perkembangan di bidang lain seperti Sosial, ekonomi, dan Budaya.

Pada bidang pertanian beliau membangun irigasi untuk mengairi sawah, membangun lumbung desa, dan pembuatan sistem tangga (terasering) pada bukit-bukit. Pada tahun 1913, beliau mendirikan sekolah tani yang merupakan cikal bakal Akademi Pertanian Tanjungsari (APT), APT ini kemudian berkembang menjadi Universitas Winayamukti. Tahun 1915 dibangun Hollandsch Inlandsche School.

Beliau juga mendatangkan ternak-ternak seperti sapi dari Benggala dan Madura untuk dibagikan kepada para petani dan dibayar dengan cara mencicil. Kotoran-kotoran ternak itu dimanfaatkannya juga untuk dibuat pupuk. Akibatnya, warga Sumedang memiliki bahan makanan yang cukup dan rentan sekali dilanda paceklik.

Di bidang kehutanan, beliau menganjurkan penanaman pohon agar gunung yang gundul tidak longsor, dan dibuat hutan larangan/hutan tertutup agar hutan tersebut tidak terganggu kelestariannya. Untuk memperlancar sarana komunikasi, ia membangun kantor telepon. Untuk menyejahterakan rakyat kecil, ia membangun “Bank Prijaji” pada 1901, dan pada 1910 nama Bank Priyayi berubah menjadi “Soemedangsche Afdeeling Bank”.

Di bidang kebudayaan pun beliau memajukan bidang kesenian yaitu Tari Tayub dan Degung, lalu menciptakan lagu “Sonteng”. Bidang lainnya, ia membangun rumah untuk para kepala onderdistrik. Selama menjabat sebagai bupati, Pangeran Aria Suria Atmadja menunjukkan seorang pemimpin yang arif serta mementingkan kesejahteraan rakyatnya.

Meski beliau tidak mengenyam pendidikan Barat, namun disebutkan bahwa dia pernah belajar bahasa Belanda. Saat usianya menginjak 14 tahun, ia pernah magang sambil belajar bahasa Inggris dan Perancis, selebihnya dijalani secara natural ditambah pendidikan agama di pesantren.

Beliau juga terkenal dengan bupati yang meyukai seni sastra, ia bahkan menulis puisi yang dinyanyikannya ketika penyerah terimaan jabatan Bupati kepada adiknya. Beliau juga pernah menulis lirik lagu untuk tarian yang diciptakannya. Beliau pun kerap menulis surat kepada pejabat bawahannya menggunakan puisi dengan pupuh berupa sinom, dangdanggula, kinanti, dan asmarandana.

Pada tahun 1921, beliau juga menuliskan sebuah karangan yang berjudul Ditiung Méméh Hujan. 
Buku Ditioeng Memeh Hudjan merupakan tulisan Pangeran Soeria  Atmadja berupa dongeng yang menceriterakan kedatangan Belanda di Hindia, sikap raja-raja pribumi yang ada di Nusantara terhadap rakyatnya, keinginan Pangeran Aria Suria Atmadja untuk melatih bersenjata para pemuda pribumi di Sumedang, berisi nasihat yang ditujukan kepada rakyatnya dalam menyikapi adanya pembangunan yang dilakukan oleh Belanda di Sumedang, bahkan tidak sedikit beliau menggambarkan kehidupan masyarakatnya pada saat itu, seperti diceritakan dalam tulisannya.

Pada 1921, Pangeran Aria Suria Atmadja beserta isteri menunaikan ibadah haji. Di tengah menunaikan ibadah haji tersebut beliau menghembuskan napas terakhirnya di Mekah pada 1 Juni 1921, dan dimakamkan di daerah Ma’la, Mekah Al-Mukaromah. Ia kemudian dikenal dengan nama Pangeran Mekah.

Betapa berartinya beliau bagi masyarakat Sumedang, untuk menghormati jasa-jasanya, maka didirikanlah sebuah monumen berbentuk Lingga di tengah alun-alun Sumedang. Nah, jadi begitu wargi Sumedang, kaitannya Monumen Lingga dengan Pangeran Aria Soeria Atmadja atau Pangeran Mekah. 

Mungkin tulisan lainnya akan kami sambung lagi, karena begitu banyak sekali mengenai Bupati Sumedang salah satunya peranan Bupati Sumedang dari masa ke masa, salah satunya Pangeran Aria Soeria Atmadja. Wargi Sumedang boleh menambahkan di kolom komentar juga yah.

Komentar

wave
  • John Doe

    Lincoln

    Aug 31, 2022 00:30

    Ηi, this weekend is pleasant іn favor of me, for the reason tһat this moment і am reading this imprеssive educational post here at my resіdence.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828