CEO Open AI Sam Altman Berkunjung ke Indonesia, Begini Katanya

Sam Altman, CEO OpenAI sekaligus pencipta layanan populer ChatGPT terang-terangan minta bantuan ke Indonesia. Tentunya wargi Sumedang tahu dong ChatGPT? Bahkan sering yah menggunankannya, wkwkwk. Oke mimin lanjutkan lagi yah, ada apa sih kunjungan Bos ChatGPT ke Indonesia)

Kunjungan Altman ke Indonesia merupakan rangkaian dari 'World Tour' untuk mempromosikan AI, sekaligus berbincang langsung dengan pengguna ChatGPT dan para pengembang (developer). Hal ini ia umumkan pertama kali lewat akun Twitter personalnya pada Maret 2023.

Menurutnya, untuk mengembangkan sebuah artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan diperlukan banyak data. Dalam acara 'Conversation with Sam Altman', beberapa waktu lalu, 14/6/2023. Sam mengatakan kecerdasan buatan harus mampu memberikan layanan yang dipersonalisasi. Karena itu, AI di suatu negara akan berbeda karena mengikuti hukum dan budaya yang ada di sana.

Ia mengatakan OpenAI ingin meningkatkan performa layanan ChatGPT untuk dukungan Bahasa Indonesia. Hanya saja, pihaknya tak bisa melakukan itu lantaran tak memiliki akses ke dataset Bahasa Indonesia untuk melatih sistemnya.

"Kami butuh bantuan untuk mewujudkannya [dukungan Bahasa Indonesia yang mumpuni]. Jika Indonesia menyediakan dataset yang bisa kami gunakan, kami akan sangat senang," kata dia dalam sesi tanya-jawab, dikutip dari siaran langsung via YouTube.

Lebih lanjut, ia sesumbar bahasa pemodelan ChatGPT sudah berevolusi dari sejak pertama kali diciptakan. Dimulai dari basis GPT-3, GPT-3.5 dan yang terbaru GPT-4. "Kami sangat ingin meningkatkan kemampuan dari segi bahasa. Kami ingin versi GPT 5 menjadi sangat cerdas dalam semua bahasa," ujarnya.

Sebagai informasi, ChatGPT adalah platform pencarian informasi dan inspirasi, di mana Anda bisa meminta bantuan apa saja dan direspons dengan bahasa 'manusia'.

Hal itu dimungkinkan bahasa pemodelan GPT yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Sistem AI akan terus belajar dari database besar yang merekam pola komunikasi manusia.

Untuk itu, jika pemerintah RI atau pihak swasta menyediakan dataset yang bisa diolah dan dilatih ke GPT buatan OpenAI, maka kemampuan platform dalam mengakomodir Bahasa Indonesia akan lebih baik.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika  bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengembangkan AI Natural Language Processing (NLP). Fungsinya menganalisis dan menangani konten hoaks yang beredar di dunia maya.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan menjelaskan, BRIN akan membuat algoritma melalui teknik NLP dan Machine Learning. Kemudian, algoritma itu akan diberikan kepada Kominfo untuk menganalisis konten hoaks.