Dongeng Nini Anteh yang Melegenda Ada Beberapa Versi Loh

Namun ternyata cerita Nyai Anteh sudah diceritakan lebih dari seratus tahun yang lalu oleh masyarakat Sunda. Penulis yang berasal dari Belanda, C.M Pleyte menuliskan kisah Nyai Anteh ke dalam bukunya yang berjudul “De Inlandsche Nijverheid West Java Sociaal-ethnologisch Verschijnsel” yang diterbitkan pada tahun 1912.

C.M Pleyte menceritakan kisah Nyai Anteh di dalam cerita pendek berjudul Nini Anteh atau dalam bahasa Belanda berjudul Grootmoeder Spinster, dalam cerita tersebut digunakan dua bahasa yaitu bahasa Sunda dan bahasa Belanda. Buku ini dapat menandakan bahwa cerita Nyai Anteh sudah menjadi warisan kebudayaan dari masyarakat Sunda dalam bentuk cerita rakyat yang telah disampaikan sejak dulu. Buku karangan C.M Pleyte dapat dianggap sebagai sumber pasti dan sumber tertua cerita Nyai Anteh.

Cerita Nyai Anteh yang selama ini ditemukan dengan latar cerita cinta segitiga antara putri Endahwarni, Pangeran Anantakusuma dan Nyai Anteh. Maka cerita dalam buku C.M Pleyte ini jauh berbeda.

Cerita Nyai Anteh merupakan folklor lisan termasuk ke dalam ketegori cerita rakyat legenda Sunda yang berasal dari Jawa Barat yang sudah disampaikan sejak zaman dahulu. Cerita Nyai Anteh memiliki nilai-nilai positif yang dapat diteladani.

Okey wargi Sumedang nanti kita lanjut cerita Nini Anteh dari berbagai versi yah.

Makin Tahu Indonesia.

 

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828