Nah, yang lebih keren lagi gaya musiknya nih palawargi! JDP ini berfokus pada eksprimentasi sistem titi laras serta modifikasi idiom karawitan Sunda dalam menyuguhkan alternatif lain dari sebuah pertunjukan Seni Tradisional, yang dieksekusi melalui re-interpretasi unsur atau media karawitan Sunda secara lebih terbuka dan liar secara komposisi, namun tetap dalam koridor sistem teori karawitan Sunda berdasarkan kaidah ilmu pengetahuan yang disepakati bersama. Maka, audience akan dibawa ke sisi lain pertunjukan karawitan Sunda yang dapat dipastikan merupakan sesuatu yang baru ketika mengapresiasi karya atau kemasan pertunjukan JDP. Hal ini merupakan bentuk edukasi yang mempertegas bahwa musik tradisional Indonesia memiliki potensi inovasi yang tak terhingga, bahkan jika dikelola dengan proporsi yang tepat akan menjadikan musik tradisi kita sebagai kekuatan baru dalam menghalau ekspansi budaya asing. Kuncinya adalah kemasan dan publikasi, dan dua hal tersebut merupakan strategi JDP dalam membentuk ekosistem pasar kami sendiri. Tantangan terberat yang mereka hadapi adalah daya apresiasi mayoritas masyarakat penikmat seni kita yang sudah terlanjur didoktrin secara masif oleh karya seni popular yang datang dari luar wilayah budaya Indonesia dan disebarluaskan oleh media mainstream, disadari atau tidak, fenomena tersebut semakin mempersempit ruang gerak bagi karya musik “eksperimental” atau dengan kata lain yang berpotensi mendobrak sistem distribusi musik populer. Masyarakat semakin nyaman dengan musik yang notabene “seragam”, yang lebih mampu menyentuh hampir seluruh kalangan masyarakat. Fakta tersebut membuat media mainstream lebih memilih mempromosikan karya musik yang berpeluang besar menghasilkan benefit yang menjanjikan, dibanding harus mengambil resiko dengan mengangkat karya musik “aneh” yang sudah pasti penikmatnya hanya terbatas pada kalangan tertentu. Target mereka pada tahun 2022 nanti akan mulai merambah ke pasar Eropa, sejauh ini penjajakan sudah mulai dilakukan dengan beberapa kurator maupun produser musik untuk memfasilitasi karya mereka, berkat relasi dari beberpa ponggawa JDP yang memang sudah berpengalaman sebagai performers dibeberapa Negara; Malaysia, China, Turki dan Perancis. JDP ini memiliki 12 personil, diantaranya; Wendi Kardiana (Kendang 1), Taufik Candiansyah (Rebab), Fuzi Angelia Gamaludin (Vokal), Nikola Natadipraja (Percussi), Salim Kahamad Alkaufi
(Kendang 2), Alamsyah Aditria (Kacapi), Bima Muhammad Wicaksana (Kacapi Bass), Bhisma Raka Nalendra (Bonang), Sendy Dian Permana (Suling), Wildan Waliyudin (Gambang), Syahrul Ansori (Goong) dan M. Faishal Hidayatulloh (Saxophone).
Untuk palawargi yang penasaran tentang JDP ini bisa ikuti @jayadwara atau di chanel youtube mereka Jayadwara Percussion. Palawargi bisa mendengar dan melihat langsung sajian musik dan kreasi mereka. Apalagi bulan ini mereka akan mengeluarkan musik video loh yang bertajuk SIKOE SIWOELOE WOELOE GALAGAH KANCANA.
Merle
May 28, 2022 18:22Every weekend i used to pay a visit this web site, for the reason that i wish for enjoyment, since this this website conations genuinely nice funny stuff too.
Holley
Oct 10, 2023 09:43Asking questions are actually good thing if you are not understanding anything completely, but this article offers nice understanding yet.
Josephine
Jan 01, 2024 19:28Aw, this was an exceptionally nice post. Taking the time and actual effort to generate a top notch article… but what can I say… I procrastinate a whole lot and never manage to get anything done.
Erlinda
Jan 17, 2024 22:29کلاه فرق هودی و سویشرت است زیرا هودی ها دارای یک کلاه مانند جنس خودشان هستند که دارای دو بند می باشند اما سویشرت ها معمولا بدون کلاه تولید می شوند که از این رو مهم ترین تفاوت هودی و سویشرت، کلاه می باشد. این محصول کاملا اصل بوده و پارچی با ضمان
Adrianne
Feb 05, 2024 22:09Very quickly this site will be famous among all blogging and site-building viewers, due to it's pleasant articles