Jejak Gamelan Sanglir Peninggalan Pangeran Sugih

Jika wargi ke Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang, pasti mampir juga di Gedung Gamelan. Nah, Gedung Gamelan dibangun pada tahun 1973 merupakan Sumbangan dari Bapak H. Ali Sadikin tokoh Sunda asli Menak Bangsawan Sumedang.

Gedung gamelan merupakan tempat menyimpan beragam set alat kesenian seperti gamelan Sari Oneng Mataram, gamelan panglipur, gamelan sanglir, dan gamelan lainnya. Peralatannya ada kendang, tambur, saron, bonang, gong, rebab, dan alat-alat lainnya, akan tetapi kali ini mimin akan membahas mengenai Gamelan Sanglir yang ada di dalam Gedug Gamelan.

Gamelan Sanglir adalah salah satu benda koleksi peninggalan dari Pangeran Aria Suria Kusumah Adinata (Pangeran Sugih). Gamelan tersebut berlaras salendro dan berusia kurang lebih 135 tahun, terdiri dari gong, tambur/bedug, saron, kendang, bonang, jenglong dan lainnya.

Pada masa Pangeran Sugih Gamelan Sanglir digunakan sebagai pengiring lagu buhun (lawas). Lagu Sora Sari lagu kakasih dari Pangeran Aria Kusumah Adinata.

Bupati Sumedang memiliki nilai kecintaan terhadap seni yang tinggi, dalam pemerintahannya mengembangkan kesenian yang lengkap contoh saja ada wayang kulit, wayang golek dan kesenian tayub.

Pangeran Sugih mengembangkan bidang kesenian ini dalam upaya membentuk kepribadian melalui budaya dan juga pewarisan nilai-nilai melalui bidang kesenian.

Selain itu juga kesenian difungsikan untuk sarana hiburan dikala penat dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Gamelan ini tersimpan di Gedung Gamelan Keraton Sumedang Larang bersama dengan gamelan-gamelan lainnya.

Gamelan Sanglir masih dipergunakan dan berfungsi dengan baik. Pada masa Pangeran Sugih Gamelan Sanglir digunakan sebagai pengiring lagu buhun/lawas. Gamelan ini tersimpan di Gedung Gamelan Keraton Sumedang.

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828