Karinding (1): Mengenal Alat Musik Tradisional Sunda Bernama Karinding

Alat musik Sunda yang kecil satu ini, tentunya wargi Sumedang pernah melihat atau memainkannya dong, apalagi dimainkan di sawah, akan lebih mantap lagi tuh. Alat musik khas Sunda ini namanya karinding.

Karinding sudah cukup terkenal di Indonesia, dengan banyaknya grup-grup musik karinding hingga sekarang. Di Sumedang juga tentunya masih banyak yang melestarikan dan grup-grup musik karinding.

Pada kesempatan ini, mimin akan membagikan serangkaian informasi mengenai Karinding. Karinding merupakan alat musik khas Sunda yang terbuat dari bilahan bambu kecil atau pelepah daun enau, yang dimana untuk menghasilkan bunyi dengung kita harus memanfaatkan resonator rongga mulut.

Adapun bentuknya, karinding memiliki bentuk yang memanjang, dengan ukuran panjang sekitar 15 – 20 sentimeter, dengan ukuran lebar sekitar 1 – 2 sentimeter.

Di Sumedang sendiri ada tokoh pelopor karinding, dilansir dari budaya-indonesia.org: Seperti halnya di daerah Parakan Muncang terdapat seorang tokoh yang bernama Bah Olot. Bah Olot adalah seorang putra dari Entang Sumarna yang merupakan seorang tokoh yang melestarikan karinding hingga diteruskan oleh putranya yaitu Bah Olot. Bah Olot juga mengartikan secara etimologis bahwa karinding memiliki makna yang berarti alat musik pertama di Jawa Barat. Sebagai pewaris karinding di Parakan Muncang, Bah Olot juga selalu mengadakan workshop atau pagelaran kesenian di Jawa Barat dan sekitarnya. 

Menurut penuturan pelaku kesenian karinding secara konvensional, nada atau pirigan dalam memainkan alat musik khas Sunda ini Karinding terbagi menjadi 4 jenis, yang diantaranya yaitu: Gogondangan, Tonggeret, Iring-iringan, Rereogan.

Sejarah karinding sendiri bermula dengan munculnya dalam naskah-naskah kuno yang muncul di berbagai daerah di Banten dan Priangan. Hasil-hasil rekaman pertama alat musik karinding di temukan pada tahun 1893, 1920 hingga tahun 2000.

Konon kabarnya, Karinding ini merupakan salah satu alat yang sudah lama digunakan oleh para Karuhun “Nenek Moyang” sebelum di temukannya alat musik tradisional Kecapi. Di kutip dari berbagai sumber, usia alat musik kecapi sendiri berusia lebih dari 500 tahun, sehingga karinding sudah lebih tua darinya yakni sekitar 600 tahunan.

Sebelum menjadi alat musik tradisional yang terkenal di kawasan Jawa barat, pada awalnya karinding ini di fungsikan sebagai alat pengusir rasa bosan oleh para petani setempat ketika berjaga padi agar tidak di makan oleh burung atau serangga/hama.

Suara yang dihasilkan dari karinding ini menciptakan suara rendah decible, suara tersebut di hasilkan dari getaran jarum karinding yang bunyinya menyerupai suara hewan serangga, seperti belalang, jangkrik, wereng hingga burung. Suara yang dihasilkkan karinding tersebut bila saat ini kenal dengan istilah ultrasonik.

Cara memainkan karinding terbilang susah-susah gampang, terdapat beberapa tekniknya untuk memainkan alat musik yang satu ini, pertama cara memegangnya harus sejajar. Kemudian cara memukulnya dipantulkan menggunakan jari telunjuk. Dan kemudian diletakan di mulut, posisi jarum tidak boleh menempel pada gigi ataupun bibir. Cara memainkannya pun menggunakan 3 filosofi, yaitu harus yakin, sabar, dan sadar.

Wargi Sumedang ingin mencobanya? Silakan coba yah untuk yang mempunyai karinding, yang belum silakan beli, hehe. Untuk informasi selanjutnya, akan mimin bahas lagi yah ditulisan selanjutnya. Sila kirim komentar jika ada kekurangan informasi.

Komentar

wave
  • John Doe

    Alejandrina

    Dec 12, 2022 20:05

    Ꮐoⲟd way of telling, and pleasant piece of writing to obtaіn information on the topic of my presentatіon topic, whicһ i am going to cοnvey in school.

  • John Doe

    Steffen

    Dec 20, 2022 12:27

    Fantastic bloɡ! Ɗo you have any sսggestions for aspiring writers? Ӏ'm hoping to start my own websіte soon but I'm a little lost on everything. Would you sսggest starting with a free platform like Wordpress or go for a ρаid option? There are so many c

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel