Banyak juga yang mengartikan, bahwa sesajen bentuk penghargaan kepada alam. Nah, jika palawargi menemukan sebuah tempat yang dikeramatkan, itu bertujuan agar sebuah tempat tersebut tidak ada yang merusak. Segala bentuk kegiatan simbolik dalam masyarakat tersebut, merupakan sebuah upaya pendekatan manusia kepada Tuhan yang telah menciptakan. Nah, jadi tidak perlu mengernyitkan dahi ketika melihat sesajen, karena ada sebuah makna yang terkandung dari sebuah sesajen tersebut. Apalagi dari satu persatu sesajen tersebut mempunyai argumentasi atau arti tersendiri. Apa aja sih, sesajen yang ada pada ritual atau kesenial tarawangsa? Nah, mungkin ada beberapa yang bisa kami sebutkan satu persatu; parukuyan, pakaian sesepuh laki-laki yaitu totopong dan pangsi, pakaian peribuan yaitu kebaya, samping, dan sanggul, keris, selendang lima warna, dua buah gelang kuningan dan dua buah koin, satu pasang topeng yang dipasangkan dengan dua geugeus padi ranggeuyan dan dibentuk menjadi Dewi Sri dan Dewa Wisnu (nu geulis dan nu kasep), serta yang terakhir adalah hasil bumi atau sesaji biasanya sesaji di Rancakalong sangat kumplit yaitu rurujakan (rujak nanas, rujak kelapa, rujak roti, rujak bunga ros dan sebagainya), selain rurujakan sesaji yang lain adalah bubur merah (bubur yang dicampur dengan gula merah), bubur putih (bubur yang polos hanya menggunakan garam), duwegan (kelapa yang masih muda), seupaheun (daun sirih, kapol, gambir, bah pinang, dan cengkeh), rokok, bako tampan, cerutu, bakakak( seekor ayam utuh yang di bakar, dan dalemanya di pepes), puncak manik ( nasi yang dibungkus daun pisang di atasnya di letakkan sebutir telur rebus), kopi pahit dan manis, the manis dan pahit, air putih, berbagai buah-buahan, dan berbagai makanan ringan yang terbuat dari beras atau ketan, seperti kupat (beras yang di bungkus daun kelapa lalu di kukus), leupeut (semacam lontong), tangtangagin (semacam lontong yang dibentuk segitiga), papais tipung merah dan putih ( sama beras di bungkus daun pisang namun memakai gula dan tidak), gulampok (tape ketan di bungkus daun jambu), wajit, opak, ranginang, kelepon, kolontong, angling, dan lain-lain. Banyak banget kan?
Nah, untuk arti dari setiap sesajen tersebut, kita akan bahas di tulisan selanjutnya ya, silakan kasih komentar jika mau menambahkan tulisan di atas, dan jangan lupa pantau terus @inimahsumedang yah!
Genta
Dec 13, 2021 17:17Semuanya itu merupakan kesyirikan