Lomba Agustusan Tidak Hanya Sekadar Keseruan, Tetapi Ada Sejarahnya

Apakah di tempat wargi Sumedang sudah pada dimulai perlombaan Agustusannya? Ada lomba apa saja nih? Sudah menjadi momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada bulan Agustus, masyarakat merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Selamat Ulang Tahun yang ke-77 Republik Indonesia! Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat.

Setiap tanggal 17 Agustus, masyarakat merayakannya dengan mengikuti berbagai perlombaan, dari mulai anak-anak hingga manula. Tahun ini menjadi momentum berharga, sejak dua tahun lalu karena pandemi COVID-19 perlombaan di tingkat RT atau RW ditiadakan.

Tentunya tahun ini akan menjadi hal yang meriah lagi, dari mulai ornamen merah putih dari setiap jalan, gang dan setiap rumah yang menghiasi semarak meramaikan Agustusan.

Keseruan lomba yang mengundang gelak tawa tersebut biasanya disiapkan dengan matang oleh penduduk setempat, sehingga dapat mempererat hubungan antarwarga.

Namun apakah wargi tahu, kenapa ada lomba-lomba yang diadakan setiap bulan Agustus? Baik akan mimin bahas yah.

Pada awalnya lomba Agustusan muncul di tahun 1950, dan umumnya lomba yang sering kita ketahui setiap saat dan biasanya selalu ada di lomba Perayaan HUT RI terdapat lomba panjat pinang, balap karung, makan kerupuk, dan tarik tambang. 

Dari lomba-lomba tersebut, terdapat makna sejarah yang cukup dalam ceritanya. Berbagai literatur menyebutnya, termasuk pendapat dari sejarawan dan budayawan JJ Rizal.

Tradisi tersebut muncul karena antusiasme masyarakat yang ingin memeriahkan perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan cara yang menyenangkan. Saat itu, presiden pertama Indonesia, Sukarno, adalah salah satu orang yang paling bersemangat dengan lomba 17 Agustus ini.

Lomba balap karung menggambarkan masa-masa sulit ketika orang Indonesia masih diduduki penjajah. Lalu, lomba makan kerupuk juga ditunjukkan sebagai simbol keprihatinan ketika zaman penjajahan masyarakat Indonesia kesulitan mencari makan. Sementara, lomba tarik tambang menggambarkan semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat kita.

Hingga saat ini, lomba agustusan masih tetap eksis bahkan dengan ragam lomba bervariasi. Meskipun zaman sudah memasuki gempuran digitalisasi tetapi perlombaan setiap bulan Agustus tetap dinanti. 

Pada setiap cabang perlombaan yang diikuti ada hadiah yang menarik. Biasanya hadiah dibeli oleh panitia dari uang pendaftaran atau iuran per rumah tangga atau ada juga yang didanai oleh dana kampung.