Lonceng Peninggalan Belanda di Lapas Sumedang

Lapas Sumedang menjadi salah satu bangunan Cagar Budaya di Sumedang yang dibangun di atas lahan seluas 3.000 meter persegi sekitar tahun 1771. Lapas ini sebelah timur alun-alun Sumedang.

Beberapa peninggalan Lapas Sumedang yang menjadi Cagar Budaya diantaranya Benteng setinggi 3,5 meter. Namun, ketinggian Benteng tersebut sudah ditambah menjadi sekitar 5 meter.

Peninggalan lainnya adalah ada blok hunian, yakni blok Asahan dan blok Brantas dan ada sumur tua yang dibuat pada masa Hindia Belanda. Selain itu, masih ada satu peninggalan yang penting lainnya, yakni Lonceng.

Lonceng tersebut bertuliskan bahasa Belanda namun saat ini Lonceng yang ada adalah duplikasi dari Lonceng yang asli. Lonceng yang aslinya diitipkan pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Me Fecit Pieter Seest Amstelodami Anno 1771. Tulisan tersebut terpampang di atas tiang lonceng di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sumedang. 

Lonceng tersebut menjadi salah satu bukti kuat tentang sejarah Belanda melalui kongsi dagangnya atau yang kita kenal Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) saat menjajah Nusantara khususnya di tanah Sumedang.

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave
  • John Doe

    Adelaide

    May 17, 2023 05:35

    I aрpreciate, cause Ι found just what I was having a look for. You've ended my four day lengthy hunt! God Bless you man. Have a nice day. Bye

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828