Makam Ibunda Bung Hatta di Komplek Pemakam Gunung Puyuh

Wargi Sumedang tentunya sudah pada tahu dong, proklamator negeri ini, beliau adalah wakil Presiden Rebupblik Indonesia yang pertama, salah satu pahlawan besar negeri ini, beliau adalah Mohammad Hatta.

Perlu wargi Sumedang tahu, tokoh besar tersebut tentunya keluar dari rahim Ibunda yang berperan penting juga untuk bangsa ini. Ibunda Mohammad Hatta bernama Sitti Saleha, beliau dimakamkan di Sumedang.

Ada sebuah makam berwarna perak di Komplek Pemakaman Gunung Puyuh, Kabupaten Sumedang. Di atas nisannya tertulis nama, Sitti Saleha wafat 13 April 1959 dalam usia 78 tahun. Komplek Pemakaman Gunung Puyuh merupakan salah satu komplek pemakaman bagi keturunan Sumedang Larang. Di sana terdapat sejumlah makam tokoh penting Sumedang bahkan tokoh nasional, yakni Cut Nyak Dien.

Jasa almarhumah terhadap bangsa Indonesia kiranya patut diingat. Dari rahim dan didikannyalah bangsa Indonesia memiliki seorang pahlawan yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari belenggu penjajah.

Bahkan Bung Karno pun, sangat menghormati sosok Hatta. Itu tercermin saat Soekarno yang menolak membacakan teks Proklamasi pada 1945 silam jika tidak ada sosok Hatta di sampingnya.

Seperti para ibu lainnya yang telah melahirkan para pahlawan yang berjasa bagi tanah air, penulis pun cukup sulit mencari catatan biografi atau kesejarahan terkait sosok Sitti Saleha ini.

Dalam buku Bung Hatta dan Ekonomi Islam (Anwar Abas, 2010) disebutkan bahwa Sitti Saleha adalah istri dari Haji Mohammad Jamil. Dari pernikahannya itu, ia melahirkan dua orang anak, yakni Rafi'ah dan Mohammad Hatta.
Nama Mohammad Hatta sendiri awalnya Mohammad Athar. Mohammad diambil dari nama nabi terakhir. Sementara nama Athar diambil dari bahasa Arab yang berarti mulia.

Almarhumah adalah anak orang terpandang di Bukit Tinggi. Ayahnya adalah Ilyas Bagindo Marah seorang pedagang yang cukup kaya raya. Hatta kecil ternyata sangat dekat dengan kakek dari pihak ayah maupun dengan kakek dari pihak ibu. Dari kedua pihak inilah pemikiran bung Hatta terbentuk baik dalam soal agama ataupun pengetahuan umum.

Dalam buku itu disebutkan bahwa kakek dari pihak ayah berharap bahwa Hatta kecil kelak disekolahkan ke sekolah agama. Sementara kakek dari pihak ibu berharap Hatta kecil kelak disekolahkan ke sekolah umum.

Namun hal itu akhirnya dapat dikompromikan oleh kedua keluarga itu dengan kesepakatan bahwa Hatta kecil akan belajar di Sekolah Rakyat terlebih dulu.
Suami Siti Saleha, Haji Mohammad Jamil meninggal dunia saat Hatta dan kakak perempuannya masih kecil. Kemudian, Siti Saleha menikah lagi dengan Mas Agus Haji Ning seorang pedagang asal Palembang.

Dari pernikahannya itu dikaruniai 4 orang anak perempuan. Hatta pun menjadi  anak laki-laki satu-satunya. Dari berbagai sumber yang dihimpun, Siti Saleha dimakamkan di Sumedang lantaran saat itu dirinya tengah tinggal bersama anaknya yang lain atau adik dari Mohamad Hatta.

Komentar

wave
  • John Doe

    Josephine

    Feb 12, 2024 10:28

    Hi there to every one, since I am actually keen of reading this weblog's post to be updated daily. It includes nice data.

  • John Doe

    Fredric

    Feb 15, 2024 12:46

    I always used to read post in news papers but now as I am a user of internet therefore from now I am using net for posts, thanks to web.

  • John Doe

    Maya

    Mar 29, 2024 03:59

    A Retrospective: How People Talked About English Pornstars 20 Years Ago English pornstars

  • John Doe

    Chu

    Sep 05, 2024 17:45

    Five Killer Quora Answers To Pornstars On Adultwork pornstars on Adultwork

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel