Malam Lailatul Qadar dan Tradisi Poe Lilikuran

Tradisi lain yang berkaitan dengan bulan Ramadan di Tatar Sunda, selain Munggahan adalah saling mengirim rantang makanan sesama tetangga rumah, terlepas apakah jenis makanan itu sama atau pun beda lalu di kirim juga ke masjid.

Tradisi tersebut di mana orang-orang bersama-sama menyambut malam Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan. Tradisi tersebut disebut dengan istilah Lilikuran.

Lailatul Qadar menjadi malam yang paling dinanti selama sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan. Bagaimana tidak, momen ini disebut-sebut lebih baik daripada seribu bulan.

Umat Islam meyakini segala amalan yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar bakal mendapat ganjaran berkali-kali lipat. Sebab itulah, mereka berlomba-lomba melakukan kebaikan, menyempurnakan ibadah, hingga menyambutnya dengan berbagai tradisi.

Khususnya di Indonesia, masih ada sejumlah daerah yang menyambut malam Lailatul Qadar dengan berbagai kegiatan. 

Pada umunya masyarakat di Jawa memperingati malam selikuran atau Poe Lilikuran jika di tatar Sunda, dengan berbagai ragam tradisi loh wargi Sumedang, di daerah wargi tentunya seru juga kan? Bisa tulis di kolom komentar yah.

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828