Mengenal Bupati Wanita Sumedang, Dalem Istri Rajaningrat

Dalem Istri Rajaningrat adalah puteri sulung Rangga Gempol IV/Pangeran Karuhun Ia merupakan bupati wanita di Sumedang, Ia menjadi bupati menggantikan ayahnya. Sesuai permohonan Rangga Gempol IV sebelum meninggal, dia minta kepada Kompeni agar penggantinya nanti adalah cucunya yang bernama Raden Anom Kusumahdinata untuk menjadi Bupati Sumedang.

Akan tetapi, karena pada waktu itu anak-anaknya masih belum cukup dewasa maka dengan seizin Kompeni, diwakililah oleh ibunya untuk menjalankan tugas sehari-hari sebagai Bupati Sumedang.

Menurut catatan Belanda, dalam hal ini Dalem Istri Rajaningrat bertindak selaku pejabat sementara (pelaksana tugas) Bupati Sumedang yang disebut regeneis bupati wanita. Bupati Dalem Istri Rajaningrat menjadi Bupati Sumedang selama 15 tahun (1744- 1759) atas nama anaknya.

“Hijbeveelt voor Regentaan des over oudsste dogterszoo Radeen Coessoema Dinata voor dewelke den Pangeran verijaar den onderget, bij sijn aanswesen op Sumedang selfsversogt on hem sijn, des Pangerangs, vorigen titel van Rangga Coesoema Dinata te beweken.” Dikutip dalam Buku Rucatan Budaya Bumi Sumedang 1994.

Selama memimpin pemerintahan, Dalem Istri Rajaningrat selalu ditemani anaknya yakni, Raden Kusumadinata senantiasa mendampingi ibunya dan membantu ibunya dalam kegiatan sehari-hari memimpin pemeritahan dan memajukan kehidupan rakyat Sumedang, misalnya dalam membangun dan memperbaiki saluran irigasi, membuka hutan untuk membuka areal sawah-sawah baru, serta terus meningkatkan penanaman kopi.

Upaya penanaman kopi ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik dan produksi meningkat terutama di Sumedang dan Parakanmuncang. Hasil produksi kopi dari kedua daerah ini diangkut ke Cirebon karena lebih dekat. Biasanya dikirim ke Batavia melalui Bandung.

Semakin meningkatnya hasil tanaman wajib kopi dari Sumedang dan Parakanmuncang itu, semakin lancar pula arus pengangkutannya menuju pelabuhan Cirebon yang lebih dekat. Semua ini digiatkan oleh Bupati Dalem Istri Rajaningrat atas bantuan puteranya Raden Kusumadinata.

Walaupun hanya membantu ibunya, dan Raden Kusumadinata tidak menjadi Bupati Sumedang, prestasi ini menjadi perhatian Kompeni. Atas perannya ini, Raden Kusumadinata mendapat gelar adipati melalui surat keputusan dan persetujuan dari Kompeni pada 6 Februari 1748.

Selengkapnya sejak saat itu namanya menjadi Adipati Rangga Gempol Kusumadinata atau Rangga Gempol V. Pada masa ini pihak Kompeni juga melakukan penataan baru dalam tata pemerintahan di Priangan. Kabupaten Sumedang dan Parakanmuncang yang semula masuk Keresidenan Priangan pada tahun 1758 diubah dan dimasukkan ke wilayah Keresidenan Cirebon.

Sumber: Buku Sumedang Heritage

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828