Mengenal Tentang Sesar Karena Sumedang Dikelilingi Sesar

Apakah wargi Sumedang sudah mengenal tentang sesar gempa? Secara geologi, istilah sesar sering disebut juga dengan patahan. Pergerakan sesar atau patahan inilah yang dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi dengan kekuatan yang cukup besar. 

Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan samudera yang menyebabkan Indonesia dilalui tiga jalur lempeng tektonik. Yap! Indonesia berdiri di atas tiga lempeng besar, seperti lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Istilah sesar ini semakin ramai dibahas setelah Gempa pada akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024 di Sumedang. Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono sumber gempa patahan atau sesar aktif di Jawa Barat cukup banyak dan tersebar mengelilingi Sumedang. Di antaranya Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Baribis, Sesar Cicalengka, Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Sesar Tomo, Sesar Cipeles serta beberapa sesar aktif lainnya yang belum terpetakan.
Semakin penasaran dong apa sih sesar atau patahan tersebut merupakan retakan pada batuan yang melaluinya dan telah terjadi sejumlah gerakan. Bidang sesar sangat bervariasi ukurannya, mulai dari beberapa sentimeter hingga puluhan kilometer.

Sesar umumnya terbentuk karena adanya gaya pada batuan, baik berupa tekanan, tarikan, mau pun kombinasi keduanya. Tekanan atau tarikan pada batuan ini mengakibatkan batuan tidak mampu lagi menahan gaya tersebut. 

Daerah yang dilalui sesar yang masih aktif bergerak adalah daerah yang rawan terjadi gempa bumi. Hal tersebut karena sesar atau patahan berupa area, maka biasanya sesar atau patahan disebut dengan zona sesar atau bidang sesar. 

Jenis-Jenis Sesar Gempa

Berdasarkan arah pergerakan batuan terhadap bidang sesar dan gaya yang menjadi penyebabnya, sesar terbagi menjadi beberapa jenis:

1. Normal Faults

Normal Faluts adalah sesar yang terjadi akibat adanya gaya tekan maksimum pada arah vertikal. Tekanan ini menyebabkan salah satu bidang batuan bergerak ke bawah mengikuti bidang sesar. 

2. Reverse Faults

Reverse Faults adalah sesar yang terjadi akibat adanya gaya tekan maksimum pada arah vertikal. Tekanan ini akan menyebabkan salah satu bidang batuan bergerak ke atas. Biasanya terjadi di area lempeng tektonik yang bertabrakan. Selain itu, sesar ini biasanya membentuk sudut kemiringan yang lebih kecil dari 45 derajat. 

3. Strike-Slip Faults

Strike-Slip Faults adalah sesar yang terjadi akibat bidang batuan yang bergerak secara horizontal, yakni ke kiri dan ke kanan. Hal ini diketahui disebabkan oleh gaya yang bekerja pada batuan tersebut (strike-slip faults). 

Begitu wargi Sumedang, jadi semkain tahu kan, makin tahu Indonesia juga.Nanti akan mimin tulis satu persatu tentang beberapa sesar yang mengelilingi Sumedang yah wargi.

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel