Menggebot Padi yang Masih Kerap Dilaksanakan Ketika Panen

Di tengah pusaran industrialisasi, pengelolaan pertanian secara tradisional masih bisa ditemukan di Sumedang. Beberapa adat dan tradisi pengelolaan yang masih lestari. Peralatan tradisional adalah seperangkat alat yang masih sederhana sifatnya, yang digunakan oleh sekelompok masyarakat secara turun temurun dan merupakan bagian dari sistem tekonologi yang mereka miliki menurut konsepsi kebudayaannya.

Peralatan yang digunakan untuk menunjang proses pertanian padi banyak macamnya, yaitu peralatan yang dipakai ketika proses penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan, dan pengolahan hasil panen.

Beberapa peralatan tradisional yang masih dipakai oleh masyarakat di Sumedang antara lain peralatan yang terbuat dari logam seperti sabit, gobed, kored, pacul dan peso; peralatan yang terbuat dari bambu antara lain gebotan, boboko, nyiru dan gribig; peralatan yang terbuat dari kayu seperti garuk sisir, gasrok, garuk dan saung.

Nah wargi Sumedang juga harus tahu nih, ada pekerjaan ngagebot pare nih, baik kali ini mimin akan bahas mengenai istilah ngagebot atau menggebot padi. Makin tahu Indonesia yah.

Pekerjaan menggebot  merupakan cara sederhana yang populer yang dilakukan oleh masyarakat petani dan sangat kental dengan kandungan aspek sosial budaya di tingkat petani di pedesaan dan merupakan salah satu proses dalam sistim kelembagaan upah kerja di pedesaan biasanya.

Kegiatan dengan pengebotan dilakukan secara sederhana sehingga terjadi susut yang tercecer lebih besar, mutu gabah kurang baik akibat busuk dari yang tidak terontok dan membutuhkan tenaga cukuk besar.

Prinsip dasar proses perontokan padi adalah bertujuan untuk melakukan pemisahan butir gabah dari tangkai malainya, dengan memakai alat perontok padi tradisional yang masih banyak digunakan petani. Bagian komponen alat gebotan terdiri dari:

1. Rak perontok yang terbuat dari bambu/kayu dengan 4 kaki berdiri di atas tanah, sehingga dapat dipindah-pindahkan.

2. Meja rak perontok terbuat dari belahan bambu/kayu membujur atau melintang dengan jarak renggang 1-2 cm.

3. Dibagian belakang, samping kanan dan kiri diberi dinding penutup dari tikar bambu, plastik lembaran atau plasti terpal, sedangkan bagian depan terbuka.

Perontokan padi dengan alat gebotan dilakukan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:

1. Ambil malai padi secukupnya dilakukan pemukulan dengan membanting malai padi dengan meja rak perontok, sehingga gabah terlepas dari malai, yang dilakukan sampai 5 kali dan hasil rontokan akan jatuh di terpal yang ada di bawah meja perontok. 

2. Kumpulkan gabah di tempat pengumpulan sementara, lalu masukkan kedalam karung atau wadah.

3. Dari butiran padi tersebut dipisahkan butiran yang bernas dengan yang hampa, dengan menggunakan alat tampah.

4. Setelah terpisah butiran yang bernas dengan butiran yang hampa, lalu dimasukan kedalam karung, kalau seandainya mau disimpan harus dijemur dulu, baru disimpan di lumbung penyimpanan padi.

5. Sistem pekerjaan ini dilakukan di pedesaan secara gotong royong yang telah disepakati oleh semua anggota yang pengerjaan dilakukan selama satu hari yang dimulai dari jam 08.00 pagi s/d 16.00 sore, dengan waktu istirahat pada jam 12.00 s/d 13.00 yang dilaksanakan untuk makan siang dan shalat.

6. Gebot erat kaitan dengan penggunaan tenaga panen dan besarnya upah tenaga kerja, merupakan salah satu bentuk kesepakatan antara pemilik padi dengan buruh panen yang mengatur tentang pembagian upah yang besarnya bervariasi.

7. Kapasitas panen dengan cara digebot berkisar antara 0,10 sampai dengan 0,16 ha/jam (28 - 34 kg/orang/jam), dengan syarat padi dipanen dengan malai panjang agar dapat dipegang tangan saat digebot tergantung kepada kekuatan orang. Di Jawa Barat kapasitas kerja gebot antara 40 kg/jam/orang sampai 90 kg/jam/orang, sedangkan di Jawa Tengah berkisar antara 60 kg/jam/orang sampai 70 kg/jam/orang, belum pernah dijumpai kapasitas kerja gebot diatas 100 kg/jam/orang. Perontokan padi dengan cara gebot banyak gabah yang tidak terontok berkisar antara 6 % - 9 %. Susut hasil panen padi ini akan lebih besar lagi apabila para pemanen menunda perontokan padinya selama satu sampai tiga hari yang menyebabkan susut antara 2 % - 3 %.

8. Sedangkan jerami padinya dapat disimpan untuk dijadikan sebagai pakan ternak sapi pada saat musim paceklik atau musim kering, yaitu saat pakan hijauan susah didapat.

Dari berbagai sumber.

Komentar

wave
  • John Doe

    Kevin

    Sep 12, 2023 07:39

    Мy partner and I stumbled over here coming from a different websitе and thougһt I may as well check tһings out. I like what I see so now i'm folloԝing you. Look forѡard to going over your web page repeatedly.

  • John Doe

    Chanda

    Sep 17, 2023 08:15

    My bгother suggested I might like this web site. He was entіrelү riɡht. This post actually made my day. You cann't imagine just how much time I had spent for this information! Thanks!

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel