Bagi masyarakat Sunda, tradisi munggahan dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, serta membersihkan diri dari hal-hal yang buruk selama setahun ke belakang. Selain itu, munggahan bertujuan agar terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Tradisi munggahan bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti menyucikan diri atau Kuramas, bebersih rumah, tempat ibadah atau makam. Kegiatan lain seperti syukuran biasanya dilakukan bersama keluarga atau kerabat, contohnya botram atau makan bersama, berdoa bersama dan saling memaafkan.
Selain itu, untuk membahagiakan orang terkasih biasanya melaksanakan munggahan dengan mengunjungi tempat wisata bersama keluarga. Bisa juga dengan mengisi waktu luang menjelang bulan Ramadan dengan berziarah (nadran) ke makam keluarga atau kerabat yang ada di kampung halaman, serta mengamalkan sedekah munggah yakni sedekah sehari menjelang datangnya bulan puasa Ramadan. Tradisi munggahan menjadi salah satu bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada Allah SWT yang dilakukan oleh masyarakat Sunda di Jawa Barat khususnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi tersendiri dalam menyambut bulan Ramadan yang menunjukkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam. Semoga bulan Ramadan kali ini dapat memberikan keberkahan dan kesejahteraan bagi kita semua.
Belum ada komentar.