"Kami mencoba menumbuhkan geliat perfilman di nasional, salah satunya di daerah Sumedang. Yang mana pada kesempatan ini kami melakukan pengabdian kepada masyarakat yang dikemas dengan workshop perfilman, yang tujuannya untuk meningkatkan jumlah produksi film daerah," katanya. Setelah dilakukan workshop, peserta diharapkan bisa memproduksi konten visual berupa film fiksi mau pun film dokumenter. "Kami anak-anak muda, juga komunitas film yang sudah ada potensinya. Karena Sumedang punya potensi alam yang bisa kita olah dan kemas dalam bentuk produksi film. Jadi ada sinergitas antara kami insan perguruan tinggi dan pemerintah daerah," kata Dara. Namun yang terpenting kata Dara, yaitu sejauh mana produksi konten yang dihasilkan dapat menarik wisatawan untuk datang ke Sumedang. Dengan segala potensi yang dimiliki, juga akses yang mudah melalui Tol Cisumdawu. Adapun dari Ketua Komite Ekonomi Kreatif Sumedang Anggun Gunara mengatakan, "Senang dengan kerjasama yang dibangun dengan ISBI, sebagai perwujudan keterlibatan institusi akademis sebagai salah satu pemangku kepentingan ekonomi kreatif." Ujarnya.
Anggun juga mengingatkan agar para pelaku film muda tidak berhenti menambah pengetahuan tekhnis dan wawasan umum, dan tidak berhenti menggali identitas kreatif diri agar bisa bersaing di dunia audio visual. Bahwa Festival Film Pendek Sumedang (FFPS) 2023 akan diadakan akhir tahun ini dengan lingkup internal Sumedang, sebagai hajatan subsektor film, video, animasi di Sumedang.
Willis
Aug 20, 2023 22:39Greɑt article, јust what Ӏ was ⅼooking fօr.