"Ada 19 rumah di luar ROW yang terkena longsor sebagai dampak pembangunan tol. Tim sudah mengupayakan ke Pemprov agar proses Penloknya dipercepat sehingga bisa segera dibayar ganti ruginya," katanya. Ditambahkan, para warga pemilik rumah tersebut sedang diupayakan pembayaran sisa sewa hunian sementara yang belum dibayar. "Selama mengungsi warga pemilik rumah tersebut diberi kerahiman untuk uang sewa rumah dari PT Wika namun hanya sampai bulan Februari 2023 seiring selesainya proyek. Sekarang Bagian Adpem sedang mengupayakan untuk pembayaran sisanya," ujarnya. Sedangkan 198 rumah lainnya yang rusak berupa retak-retak, lanjut Bupati, akan diakomodir Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan melalui program perbaikan Rutilahu. "Perbaikan rumah di tiga desa ini akan dianggarkan di APBD Perubahan melalui Dinas Perkimtan. Bahkan akan dibangun jalan poros di Dusun Cibitung Desa Sirnamulya untuk akses warga," katanya Adapun mengenai areal pesawahan warga yang tidak bisa digarap karena dampak tol, Bupati akan memberikan kompensasi berupa beras sejumlah panen. "Dinas Pertanian Ketahanan Pangan sedang mendata ke lapangan, berapa kelompok petani yang terdampak sawahnya. Nanti dikalkulasikan berdasarkan perkiraan hasil panennya untuk diganti," ujarnya.
Ia juga memerintahkan kepada Dinas PUTR untuk membuat proposal memperbaiki jaringan irigasi Cikopo yang melintasi ketiga desa tersebut. "Kita akan ajukan ke Kementerian PUPR untuk perbaikan irigasi sehingga sawah warga bisa produktif kembali. Bahkan kita juga mengusulkan pembuatan embung-embung untuk mencegah banjir atau longsor ke wilayah terdampak tol," jelasnya.
Belum ada komentar.