Permainan Tradisional Ucang-ucang Angge

Tradisi permainan anak Ucang-ucang Angge merupakan warisan yang diturunkan secara turun-temurun. Hal ini menyebabkan timbulnya versi di beberapa daerah. Meskipun hampir punah dan semakin sedikit penggunanya, permainan anak ini masih tetap hidup sampai sekarang. Warisan tersebut dijaga keasliannya dengan cara terus dipelihara dan dimainkan, walaupun hanya dalam lingkungan terbatas.

Permainan anak Ucang-ucang Angge dimainkan dalam dua unsur, yaitu gerak dan lagu. Syair lagu dan gerak permainan menjadi unsur utama dalam permainan ini. Dengan demikian, syair dan gerak menjadi kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam permainan ini. 

Ucang-ucang angge adalah nama lagu anak-anak. Dengan lagu ini kita mengajak anak-anak yang masih kecil bermain. Biasanya dilakukan oleh orang tua atau kakaknya, seolah-olah anak itu sedang menunggang kuda. 

Permainannya dilakukan dengan cara seseorang duduk di tempat yang lebih tinggi, misalnya di atas kursi atau ranjang dan kedua kakinya tergantung di atas lantai. Anak kecil itu didudukkan di atas kedua punggung kakinya, sedangkan kedua tangannya dipegang oleh si orangtua atau kakaknya, yang kanan oleh tangan kiri dan yang kiri oleh tangan kanan. Lalu kaki digerak-gerakkan ke atas dan ke bawah. Gerakan kaki demikian disebut ucang-ucang. Pada waktu menyanyikan larik terakhir (ari gog gog cungungung) kedua kaki itu diangkat tinggi-tinggi. 

Ucang-ucang angge dapat juga dilakukan dengan si orang tua tidur telentang dengan kedua kaki diangkat ke atas, kemudian si anak naik dan duduk di ujung kaki yang terangkat seolah sedang naik di atas pelana kuda. Muka si anak dan yang mengangkatnya biasanya saling berhadapan dengan posisi si anak di atas, yang menjadi kudanya di bawah, dan kedua tangan si anak dipegang dari bawah. Sambil mengayun naik turun diiringi dengan lagu Ucang-ucang angge.

Pada lirik ari gog gog cungungung gerakan kaki diangkat lebih tinggi, bahkan waktu diturunkan muka si anak sengaja didekatkan pada muka yang mengayunkannya. Biasanya anak-anak pada bagian ini tertawa riang, demikian berulang-ulang dilakukan sampai yang mengayun kecapaian. 

Mari lakukan yah untuk yang punya anak atau adik yang masih kecil. Mari kita lestarikan permainan tradisional kita!

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828