Pondok Pesantren Asyrofuddin, Pesantren Tertua di Sumedang

Menurut situs resminya yakni pesantrenasyrofuddin.com, pondok pesantren Asyrofuddin yang memadukan konsep pendidikan salaf dan modern ini telah mencetak ribuan alumni.

Generasi ke tujuh dari keturunan Asyrofuddin, yakni Ridwan Turmudzi mengatakan pondok pesantren Asyrofuddin dikembangkan dan dikelola oleh keluarga Asyrofuddin secara turun temurun.

Secara berurutan, pondok pesantren tersebut didirikan oleh Kiai Asyrofuddin, kemudian dilanjutkan oleh Kiai Abdul Hamid. Dari Kiai Abdul Hamid kemudian dilanjutkan Kiai Mas'un. Dari Kiai Mas'un secara berurutan dilanjutkan oleh Ukun Soleh, Ukasa Mas'un, Endang Bukhari, Anwar Sanusi, Sadad Mubarak, dan Sadad Mubarak ini yang sekarang menjadi pimpinan pondok atau merupakan anak dari Endang Bukhari.

Pondok Pesantren Asyrofuddin mulai membuka sekolah formal pada sekitar tahun 1965 diawali dengan setingkat tsanawiyah (SMP). Jadi selain pelajaran agama, ada juga pelajaran umumnya.

Untuk pelajaran agamanya, di pesantren tersebut dipelajari mulai dari membaca Alquran beserta terjemahaannya serta mempelajari kitab-kitab seperti  Sakinah, Jurumiah, Imriti, Alfiah, Al-hikam dan lain sebagainya. Pesantren tersebut tidak fanatik golongan (atau mazhab tertentu) semua mereka kaji.

Seperti kegiatan para santri selama bulan Ramadan lebih kepada tahfiz Alquran dan belajar kitab. Disesuaikan dengan tingkatannya, ada yang hanya setoran juz amma, ada juga yang setoran membaca kitab.

Dari semua itu, pelajaran pertama yang diterapkan kepada para santri adalah soal akhlak. Adab menjadi pelajaran pertama, jadi meski mempelajari paham apapun kalau tidak dibarengi dengan akhlak maka tidaklah sempurna. 

Halaman Selanjutnya