Ragam Perayaan 1 Muharram di Jawa Barat

Perayaan 1 Muharram, berbeda dengan perayaan tahun baru masehi yang seringkali diisi dengan acara-acara yang sifatnya hura-hura seperti konvoi, kembang api, makan-makan, maka perayaan 1 Muharram lebih banyak diisi dengah kegiatan-kegiataan keagamaan. Nah di Indonesia sendiri dengan beragam budayanya tentunya ada perayaan untuk menyambut 1 Muhamarram.

Demikian juga di masyarakat Jawa Barat, banyak tradisi-tradisi yang biasanya dilakukan  untuk menyambut datangnya 1 Muharram, seperti adanya pawai obor yang sebenarnya tidak saja di masyarakat Sunda, di banyak wilayah di Indonesia kegiatan tersebut juga banyak dilakukan, terutama di kalangan pesantren.

Kelender Hijriah adalah penanggalan yang digunakan umat Islam dan sejarahnya kalender ini dimulai pada zama Kalifah Umar bin Khattab yang didasarkan pada siklus perputaran bulan. Kalender ini dimulai pada 1 Muharram.

Pembuatan kalender hijriah di zama Kalifah Umar bin Khattab didasarkan pada kebutuhan untuk korespondensi dan penentuan awal Ramadhan, awal bulan Syawal, dan tanggal Idul Adha serta Idul Fitri. Panamaan bulan-bulan di dalamnya juga memiliki arti-arti tersendiri.

Di sejumlah besar negara Islam, 1 Muharram dijadikan sebagai hari libur nasional, termasuk di Indonesia yang tahun ini jatuh pada tanggal 19 Juli 2023. 1 Muharram 1445 H yang jatuh pada 19 Juli 2023, merupakan dimulainya kalender Hijriah yang terdiri dari 12 bulan.

Kalender Hijriah dianggap sebagai salah satu dari empat kalender utama saat ini digunakan di seluruh dunia. Keempatnya termasuk kalender Masehi, Hijriah, Cina, dan Persia.

Inilah 4 tradisi menyambut 1 Muharram di Jawa Barat:

Dirangkum dari berbagai sumber, inilah 4 tradisi yang biasanya dilakukan masyarakat Sunda atau Jawa Barat setiap menyambut datangnya 1 Muharram.

1. Ngadulag
Ngadulag atau memukul bedug. Acara ini sering kali dilakukan oleh masyarakat Sukabumi untuk menyambut datangnya 1 Muharram. Tradisi dirayakan dengan lomba seni menabuh beduk yang diikuti oleh mayoritas warga. Dalam lomba ngadulag, satu tim minimal terdiri dari tiga pemain, pertama orang yang berperan sebagai pemukul beduk, kemudian pemukul kohkol (kentungan), dan pemukul alat tambahan lainnya. Para peserta akan berlomba menciptakan nada yang unik agar memanangkan lomba.

2. Pawai Obor
Kegiatan lain yang juga sering dilakukan untuk menyambut 1 Muharram adalah pawai obor. Sebenarnya kegiatan ini juga tak hanya dilakukan di Jawa Barat, di daeeah-daerah lain di Indonesia juga sering melakukan kegiatan seperti ini. Biasanya pawai obor dilakukan oleh para santri dengan berpawai mengelilingi kampung sambil membawa obor. Biasanya kegiatan ini dilakukan setelah magrib atau Isya, dan biasanya mengenakan pakaian gamis warna putih. Terkadang mereka berpawai sambil melantunkan pujian-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

3. Bubur Suro
Kemudian ada upacara bubur suro. Masyarakat Sunda akan menyiapkan bubur merah dan bubur putih yang disajikan secara terpisah lalu dibawa ke masjid. Di masjid, orang-orang lantas melakukan sejumlah tradisi untuk memperingati tahun baru Islam. Dalam pelaksanaannya di sejumlah wilayah di Jawa Barat, memiliki sedikit perbedaan. Seperti di Kabupaten Sumedang, biasanya di Kecamatan Rancakalong yang masih ada tradisi bubur suro, dari warga untuk warga.

4. Mabit di Mesjid
Menyambut datangnya 1 Muharram juga biasanya dilakukan dengan mabit di masjid-mesjid pada malamnya. Kegiatan ini diisi dengan ceramah agama dan dilanjutkan dengan aktivitas pribadi. Artinya para peserta bisa menggunakan kesempatan ini untuk melakukan refleksi diri selama menginap di masjid.

 

Dari Sumedang makin tahu Indonesia

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel