Ramainya Olahraga di Desa Margamukti

Dalam kegiatan Sambung Rasa dan Sapa Warga, Pemerintah Desa Margamukti, Kecamatan Sumedang Utara mendorong kalangan remaja dan pemudanya untuk selalu berkegiatan positif, salah satunya berolahraga. Guna mendongkrak potensi dibidang olahraga, Pemerintah Desa Margamukti menyediakan sarana tempat latihan. 

"Lapang sepakbola sudah ada sejak dulu, dan belum lama ini kami membangun lapang voli. Di sini kami juga membuat SSB (sekolah sepakbola) sendiri," kata Kepala Desa Margamukti Siti Nuraeni Sofa saat kunjungan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Kamis (22/6/2023).

Pembangunan sarana olahraga ini, selain untuk menjaga kesehatan warga, juga bisa mencegah kenakalan di kalangan remaja. Lebih jauhnya, bisa melahirkan atlet-atlet berprestasi. "Tidak hanya olahraga, lapangan juga bisa dijadikan tempat kesenian dan pusat kegiatan masyarakat lainnya," ujarnya.

Melihat minat dan bakat olahraga di Margamukti, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir memberikan apresiasi. Bupati menggambarkan, salah seorang atlet panahan asal Margamukti, Ratna Humaira Khaerunisa, adalah atlet berprestasi yang kerap tampil di kejuaraan panahan internasional. "Melihat potensi atlet luar biasa. Ada juga atlet panahan nasional. Berarti sudah ada track record di sini bagus panahannya," ujar bupati.

Biasanya, sambung Dony, bila sudah ada yang berprestasi, maka akan ada ekosistem di tempat tersebut. Sehingga akan memunculkan atlet-atlet lainnya. Apalagi, di Margamukti ada komunitas Giant Sport. 

"Ketika sudah ada yang juara, maka nanti akan menarik lingkungannya, mengajak untuk berlatih panahan. Jadi ada berkelanjutan, ada regenerasi panahan, karena sudah ada rol modelnya. Nanti akan menjadikan kesinambungan, ketersediaan atlet di Sumedang dari Desa Margamukti," katanya. 

Kepala Desa Margamukti, Siti Nuraeni Sofa menggambarkan, program ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat di Margamukti diantaranya budidaya kelinci. Mereka yang mengelola, yakni warga yang kurang mampu dan masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

"Kami tidak ingin warga kami menjadi pengemis, tapi harus jadi pejuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu kami buat beberapa kelompok, seperti kelompok budidaya maggot. Hasil budidaya maggot bisa memenuhi pakan kelompok ikan dan ayam. Juga ada kelompok kelinci dan kelompok domba," katanya.

Makin tahu Indonesia yah wargi Sumedang.

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828