Bagaimana kondisi perekonmian Indonesia saat ini? Indonesia menurut Menteri Keuangan saat ini dianggap masih bisa bertahan dalam menghadapi resesi ekonomi di tahun 2023. Hal tersebut di dukung atas pendapatan PDB yang positif dan tingkat inflasi lebih rendah dibandingkan dengan negara lainnya. Tetapi tidaklah membuat terlihat tidak peduli, Indonesia selaku negara yang juga memiliki perhatian lebih terhadap prediksi ekonomi 2023 saat ini terus berupaya mencari langkah antisipatif untuk meminimalisir atau justru tidak ikut terjerembab dalam fenomena resesi ekonomi 2023. Beberapa langkah antisipatif yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dianataranya adalah pemberdayaan ekonomi domestik secara besar-besaran, pengendalian inflasi, dan upaya perbaikan iklim investasi dengan penerapan online single submission. Pertanyaan selanjutnya adalah sistem ekonomi politik apa yang dirasa tepat untuk diimplementasikan di Indonesia dalam menghadapi resesi ekonomi 2023? Rasanya menarik untuk menjelaskan lebih dalam berdasarkan teori-teori ekonomi yang telah berkembang hingga saat ini sebagai suatu pertimbangan atas langkah antisipatif selanjutnya untuk pemerintah dalam mepersiapkan diri atas kemungkinan yang mungkin saja terjadi di tahun 2023 mendatang.
Kaum new-keynesian berkata terjadinya fluktuasi ekonomi disebabkan oleh kondisi perubahan tingkat investasi dan rendahnya tingkat konsumsi, dimana kedua hal tersebut terjadi akibat tidak adanya mekanisme koreksi dalam menciptakan keseimbangan full employment, sehingga dibutuhkan adanya intervensi pemerintah dalam hal ini kebijakan fiskal untuk menciptakan langkah koreksi dalam meminimalisir terjadinya kegagalan pasar. Selain tentang kebijakan pemerintah yang perlu diamankan adalah perhatian-nya terhadap sektor riil, karena damapak melemahnya sektor riil pada suatu negara juga berkontribusi atas kemungkinan lebih dekat dengan jurang resesi. Maka dari itu, new-keynesian menganggap bahwa standar hidup sebuah negara menggantungkan dirinnya kepada kemampuan dalam memproduksi barang dan jasa. Pada akhirnya APBN di tahun 2023 harus mampu dikelola berdasar pada fleksibilitas tinggi dengan menyesuaikan pada kondisi ekonomi global. Oleh: Diana Mahmuda
Belum ada komentar.