Sekilas Tentang Dalem Adipati Kusumayuda, Bupati Sumedang 1828-1833

Setelah wafatnya Pangeran Kornel, digantikan oleh putera keduanya yaitu Adipati Kusumayuda. Pangeran Kornel menginggalkan empat anak yaitu: Dalem Adipati Adiwijaya, Dalem Adipati Kusumayuda (Dalem Ageung), Raden Ayu Rajaningrat, dan Raden Ayu Rajanagara.

Putera sulungnya, Dalem Adipati Adiwijaya, sebelumnya yaitu pada tahun 1806-1813, sudah diangkat menjadi Bupati Parakanmuncang, kemudian dipindahkan lagi ke Garut. 

Sehingga yang bertindak sebagai pemimpin di Sumedang yaitu Dalem Adipati Kusumayuda atau Dalem Ageung. Sebagai Bupati Sumedang kedua pada masa pemerintahan Hindia Belanda ini, Adipati Kusumayuda hanya memerintah selama lima tahun. Dia dibantu oleh Patih Raden Demang Natanagara. 

Sebelum menjadi Bupati ia pernah bertugas sebagai Hupkumetir Kopi Sumedang tahun 1804, kemudian menjadi Kepala Cutak (semacam kepala camat) Pamanukan tahun 1806-1807. Namun karena pernah berselisih dengan orang-orang Tionghoa membuat ia dimutasi ke daerah Cipicung dan menjadi Kepala Cutak di sana.

Bupati Sumedang Adipati Kusumayuda menuruni watak ayahnya. Ketika ayahnya masih menjadi Bupati, Adipati Kusumayuda bersama kakaknya (Adipati Adiwijaya) sering membantu ayahnya melawan para pangacau atau para perampok dan pelaku huru-hara di Sumedang. 

Perawakan Adipati Kusumayuda yang tinggi besar, dia sering disebut sebagai Dalem Ageung. Pemerintah Kolonial berkenan atas kerjanya yang baik dan memberinya gelar Tumenggung Aria Somanagara. 

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828