Dalam beberapa bidang kehidupan malahan mundur, bahkan tercatat, pemerintah Kabupaten Sumedang memiliki sejumlah hutang kepada Kompeni. Dalam struktur pemerintahan, Kabupaten Sumedang dikeluarkan lagi dari wilayah administratif Cirebon. Hal ini disebabkan karena Sumedang harus berada di bawah pengawasan Komisaris Kompeni, dan ketika itu kedudukan pejabat itu pindah dari Cirebon ke Sumedang. Bupati Surianagara belum sempat mengatasi kemunduran ini karena wafat pada tahun 1765. Surianagara meninggalkan empat orang anak, seorang laki-laki (sulung), dan tiga orang perempuan. Sang putera sulungnya yang bernama Raden Kusumadinata (nama kecilnya Raden Djamu), kelak ketika menjadi bupati mendatang lebih dikenal sebagai Pangeran Kornel.
Sumber: Buku Sumedang Heritage
Lowell
Apr 24, 2023 16:59Thɑnkѕ in favor of sharing ѕuch a nice opiniⲟn, post is fastidious, thats why i һavе read it fully