Sekilas Tentang Mahkota Binokasih Sanghyang Pake

Pemimpin Sumedang pada saat itu adalah Pangeran Angkawijaya, seorang pemuda yang cerdas dan berwibawa, lebih terkenal dengan nama Prabu Geusan Ulun. Mahkota dan Siger itu dibawa dari Pakuan Pajajaran, oleh empat panglima (Kandaga Lante) ke Keraton Sumedang Larang. Keempat kandaga itu kemudian menetap di Kerajaan Sumedang Larang dan mengabdi pada kerajaan. Penyerahan mahkota ini pada hakekatnya berarti Sumedang Larang menjadi penerus Pajajaran.

Sebagaimana dikemukakan dalam Pustaka Kertabhumi I/2 (h. 69) yang berbunyi; “Ghesan Ulun nyakrawartti mandala ning Pajajaran kangwus pralaya, ya ta sirnz, ing bhumi Parahyangan. Ikang kedatwan ratu Sumedang haneng Kutamaya ri Sumedangmandala”

(Geusan Ulun memerintah wilayah Pajajaran yang telah runtuh, yaitu sirna, di bumi Parahiyangan. Keraton raja Sumedang ini terletak di Kutamaya dalam daerah Sumedang). 

Arti dari nama Binokasih adalah membina kehidupan rumah tangga agar lebih baik sedangkan istilah Sanghyang Pake bermakna bahwa mahkota ini merupakan tutup kepala yang dipakai oleh seseorang yang dimuliakan (sanghyang).

Melihat Gagahnya Mahkota Binokasih di Museum Prabu Geusan Ulun. Foto: Ipul

Mahkota tersebut terbuat dari emas 18 karat memiliki bagian lapisan beludru di dalamnya. Bentuknya sendiri mengikuti Mahkota Batara Indra pada pewayangan. Penutup kepala sebatas dahi berbentuk silinder merupakan bagian utama mahkota. Ujung atas atau disebut kuluk dihiasi dengan kuncup bunga teratai. Bagian atas, permukaannya bermotif tumpal dan suluran daun, dan bagian bawah merupakan kain berhiaskan terawangan motif suluran daun dan bunga. Bagian turidha (jamang sada seler) atau bagian depan berbentuk kelopak bunga dihiasi giok berwarna hijau mengkilap. Pada bagian atas turidha terlihat 2 buah jamang yaitu mahkota berbentuk bunga. Bagian kanan kiri mahkota disebut kuluk atau pelipis, dihiasi ron atau hiasan bersusun tiga (timpal).

Hiasan-hiasan tersebut berbentuk bermacam-macam, antara lain ikan dan biji mentimun. Bagian belakang ron terdapat sumping atau hiasan bersusun tiga membentuk sayap. Pada bagian belakang kuluk dihias bentuk daun dan garuda mungkur atau disebut jungkat penatas.

Mahkota tersebut tersimpan di Gedung Pusaka, Museum Geusan Ulun Sumedang. Mahkota, siger dan perlengkapan pada saat penyerahan lainnya disimpan dalam lemari kaca berbentuk segi delapan.

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave
  • John Doe

    Felicia

    Apr 19, 2022 11:44

    Hеya i'm for the first time here. I came across this board and I fіnd It truly useful & it helped mе out a lot. I hօpe to give something back and aid others lіke you aided me.

  • John Doe

    Endang

    Mar 13, 2023 08:01

    Mahkota Binokasih ini adalah replika dari Mahkota Binokasih Ghaib yang di dapat dari para Sanghyang yang bertempat di pulau Jawa.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828