Tentang Dalem Adipati Kusumah Dinata/Dalem Anom/Rangga Gempol V 1759-1761

Karena pada waktu itu Raden Kusumadinata masih belum dewasa maka dengan seizin Kompeni, dia diwakili oleh ibunya, dalam menjalankan tugasnya sehari-hari sebagai Bupati Sumedang, Dalem Istri Rajaningrat. Sudah mimin tulis yah sebelumnya.

Menurut catatan Belanda, dalam hal ini Dalem Istri Rajaningrat bertindak selaku pejabat sementara (pelaksana tugas) Bupati Sumedang yang disebut regeneis bupati wanita. Bupati Dalem Istri Rajaningrat menjadi Bupati Sumedang selama 15 tahun (1744- 1759) atas nama anaknya. 

Namun selama memimpin pemerintahan, Raden Kusumadinata senantiasa mendampingi ibunya dan membantu ibunya dalam kegiatan sehari-hari memimpin pemeritahan dan memajukan kehidupan rakyat Sumedang. Dia ikut misalnya dalam membangun dan memperbaiki saluran irigasi, membuka hutan untuk membuka areal sawah-sawah baru, serta terus meningkatkan penanaman kopi.

Upaya penanaman kopi ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik dan produksi meningkat terutama di Sumedang dan Parakanmuncang. Hasil produksi kopi dari kedua daerah ini diangkut ke Cirebon karena lebih dekat. Biasanya dikirim ke Batavia melalui Bandung. 

Semakin meningkatnya hasil tanaman wajib kopi dari Sumedang dan Parakanmuncang itu, semakin lancar pula arus pengangkutannya menuju pelabuhan Cirebon yang lebih dekat. Semua ini digiatkan oleh Bupati Dalem Istri Rajaningrat atas bantuan puteranya Raden Kusumadinata.

Walaupun hanya membantu ibunya, dan Raden Kusumadinata tidak menjadi Bupati Sumedang, prestasi ini menjadi perhatian Kompeni. Atas perannya ini, Raden Kusumadinata mendapat gelar adipati melalui surat keputusan dan persetujuan dari Kompeni pada 6 Februari 1748. 

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828