Tradisi Ngarak dan Jamasan Pusaka Keraton Sumedang Larang

Ngarak Pusaka Keraton Sumedang kembali digelar pada hari Selasa, 27 September 2022), kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SWA 1444 Hijriyah. Ada sebanyak tujuh pusaka utama beserta Mahkota Binokasih dan hasil bumi diarak oleh keluarga keraton mengelilingi Alun-alun Sumedang. 

Setelah selesai diarak, tujuh pusaka utama tersebut dibawa ke Bale Agung Srimanganti Keraton Sumedang Larang, di lingkungan Museum Prabu Geusan Ulun. Selanjutnya, diterima Sri Radya Keraton Sumedang Larang, untuk dilakukan prosesi jasaman atau pencucian pusaka.

Ketua Pengurus Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang (YNWPS), Lucky Djohari Soemawilaga mengatakan, rangkaian kegiatan Maulid Nabi tahun ini sudah dimulai sejak malam 1 Maulid, dengan diisi acara Nyuguh Agung. Dan untuk kegiatan ini dilakukan ngarak pusaka serta prosesi mencuci tujuh pusaka utama milik raja-raja Keraton Sumedang Larang, dari ribuan pusaka yang ada.

Prosesi tersebut, dihadiri sejumlah tokoh budaya serta keturunan Kerajaan Sumedang Larang. "Setelah tujuh pusaka inti ini, ribuan pusaka lainnya juga akan dicuci di hari kedua, hingga tanggal 12 Maulid," katanya.

Ketujuh benda pusaka tersebut; Pedang Ki Mastak senjata pegangan Prabu Tadjimalela, Keris Ki Dukun peninggalan Prabu Gajah Agung, Keris Panunggul Naga peninggalan Prabu Geusan Ulun, Keris Naga Sasra I peninggalan Prabu Panembahan, Keris Naga Sasra II peninggalan Pangeran Kornel, Badik Curuk Aul 1 dan Badik Curuk Aul II peninggalan Mbah Jaya Perkosa.

Kegiatan tersebut kata Lucky, merupakan kegiatan yang penuh makna, ada kandungan filosofi potensi kekuatan budaya, yang harus tetap dilestarikan t dikembangkan.

Halaman Selanjutnya