Tradisi Ruwatan di Saung Oeing Paseh

Upacara Ruwatan Saung Oeing yang diadakan di Desa Paseh Kidul, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang sudah lama dilakukan setiap 12 Mulud dalam rangka juga Maulid Nabi.

Setiap tahunnya digelar di Saung Oeing dengan beberapa kegiatan; Kawin cai, jamasan pusaka, kesenian, rajah Ki Kebo, dan diskusi budaya. Pada kegiatan ruwatan tahun ini, Jumat 07 Oktober 2022 ada juga workshop langsung pembuatan kujang.

Dari penuturan pelaku budaya ruwat, Engkong sebagai pendiri Saung Oeing mengatakan bahwa dalam acara ruwatan, hampir selalu ada rajah yang dilantunkan. Ada pun kegiatan setiap tahunnya yaitu jamasan pusaka dan kawin cai.

Pada kegiatan ruwatan di Saung Oeing, setiap tahunnya yang datang dari berbagai usia, dan malah dari luar Sumedang pun banyak yang datang, bahkan dari luar negeri pun hadir menyaksikan prosesi ruwatan.

Sesi diskusi budaya dari Ki Petir. Foto. Sae

Sebelum ke prosesi sakral, ada gelaran diskusi budaya yang dipantik oleh Ki Petir. Dalam diskusinya Ki Petir sebagai Paramasastra menjelaskan tentang tradisi ruwatan. Selain itu juga menjelaskan tentang budaya dan kebangsaan agar kita terus menjaga kebudayaan kita sebagai pertahanan bangsa.

Setelah sesi tersebut, barulah ke sesi sakral yang dimulai oleh Rajah Sunda dari Ki Kebo Kenongo sebagai juru rajah Sumedang. Semua yang hadir khidmat ketika juru rajah melantunkan rajahnya. 

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828