Tarawangsa Ikut Serta Gelaran Ruwatan Bumi, Festival Indonesia Bertutur 2022

Pertemuan tingkat pejabat tinggi (SOM) dan menteri (CMM) G20 bidang kebudayaan turut diisi oleh pagelaran seni budaya kontemporer dalam bentuk Festival Indonesia Bertutur 2022 yang telah dimulai sejak 7 September 2022. Sebanyak 900 seniman dan pelaku budaya mengisi kegiatan di hari itu yang bertema “Mengalami Masa Lalu, Menumbuhkan Masa Depan” dan diadakan di Taman Lumbini, kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jateng.
Acaranya meliputi Ruwatan Bumi, Ruwat Nusantara, Dialog Budaya Spiritual, Kirab Budaya Ritus Bangun Tuwuh, dan Lampah Lakuning Jantra. Sebagai pembuka jalannya Rapat Raksasa dan G20 Orchestra yang menampilkan musisi tanah air dan negara-negara G20. Untuk Ruwatan Bumi melibatkan masyarakat adat dan seniman dari berbagai daerah di Indonesia.
Ruwatan Bumi digelar sebagai penutup acara Sektor Budaya G20. Ruwatan Bumi merupakan kombinasi upacara ritual yang dikemas dalam pertunjukan kontemporer yang melibatkan tetua adat dan kelompok seni berbasis vokal dari berbagai daerah di Indonesia di Taman Lumbini, Kawasan Candi Borobudur, Selasa (13/9/2022).
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat dan negara-negara G20 untuk kembali memperhatikan pemulihan bumi. Sebab hidup manusia tidak bisa lepas dari alam dan lingkungan.
“Kita di sini mencari waktu untuk refleksi. Refleksi sebagai seorang manusia yang hidup bergantung pada dinamika empat unsur, yaitu tanah, air, udara, dan api. Tubuh manusia berada di antara langit dan bumi, laut dan darat, serta delapan titik mata angin. Melalui Ruwatan Bumi, inilah saatnya untuk kita semua merenungkan proses pemulihan dari dampak pandemi global itu dengan meningkatkan kesadaran kita akan kelestarian alam, manusia, dan semua makhluk hidup.” Katanya.

Acara seni yang bersumber dari ritual spiritual tradisional Indonesia ini dirancang upacara ritual ruwatan dalam suasana artistik kontemporer. Ide pokok dari Ruwatan Bumi ini adalah penyembuhan atau pemulihan, yang merupakan cerminan dari ‘pemulihan’ di masa pandemi. Penyembuhan atau restorasi juga berarti berhubungan dengan alam dan manusia.
Ruwatan Bumi dilaksanakan pada saat penutupan acara, sebagai rangkuman dari Ruwatan Nusantara, sebuah tradisi panjang masyarakat adat Indonesia yang menggambarkan hubungan yang harmonis antara manusia, alam, dan pencipta. Para tetua adat dari 27 masyarakat adat yang telah melakukan upacara Ruwatan Nusantara hadir dan ambil bagian dalam Ruwatan Bumi.
Nah wargi Sumedang harus tahu juga nih, Sumedang pun terlibat dalam gelaran tersebut, yakni kesenian tarawangsa yang dibawakan langsung oleh seniman asal Rancakalong loh, yaitu Abah Abun dan Yosef. Wargi Sumedang bisa lihat langsung di chanel Youtubenya KEMENDIKBUD RI.
Sudah sekitar sepuluh hari Abah Abun dan Yosef mengikuti kegiatan pembekalan materi dan latihan untuk gelaran Ruwatan Bumi bersama para seniman dan budayawan yang terlibat.
“Pengalaman buat saya pribadi sangat bangga bisa terlibat dalam gelaran akbar ini, sekaligus mewakili Kabupaten Sumedang, dan tentunya bisa ikut dan sepanggung bersama para seniman dan budayawan se-Indonesia, berdoa bersama dalam acara ruwatan bumi di Borobudur.” Ujar Yosef, seniman tarawangsa saat diwawancara lewat telepon, 13/09/2022.
Kategori
-
370
-
152
-
132
-
98
-
112