Batik Kasumedangan yang Penuh Akan Simbol Budaya

Larangan ini ditafsirkan semacam embargo untuk melarang secara ekonomi dan politis terhadap semua produk-produk batik Cirebon. Bahkan juga melarang tumbuhnya industri batik pada masa itu di Sumedang. Terlebih lagi ketika itu industri batik memang sudah berkembang pesat dan sangat terkenal di Cirebon. Selain itu diperkirakan juga larangan ini merupakan sikap “nasionalisme” yang kuat dari senapati Kerajaan Sumedang Larang itu. Embargo atau larangan dan sikap anti batik Cirebon pada masa itu, diperkuat lagi dengan ucapan melalui sumpah senapati agar tidak ada warga Sumedang yang memakai batik Cirebon. 

Sikap antipati ini kemudian terus meruncing sehingga, apapun yang berasal dari Cirebon harus dilarang, tidak lagi soal batik sebab batik pada masa itu identik dengan Cirebon. Sumpah anti kain batik Cirebon yang disampaikan oleh panglima legendaris dan berpengaruh di Sumedang Larang pada masa itu, tentu tidak ada hubungan langsung dengan ketiadaan informasi mengenai latar sejarah industri batik di Sumedang. 

Namun yang jelas pada awal abad ke-21 ini mulai tumbuh usaha batik di Sumedang dalam kreasi seni batik Sumedang yang sangat khas. Batik Sumedang diciptakan tidak hanya sekedar mengikuti atau meniru seni batik yang ada di daerah lain, tapi lebih sebagai bentuk rekayasa baru dari suatu proses transformasi sejarah budaya dalam bentuk rekayasa seni rupa. Seni Batik Sumedang adalah warisan budaya Tatar Sunda masa lalu.

Sumber: Sumedang Heritage

Halaman Sebelumnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828