Benteng Pandjoenan Gunung Koentji 1917 Jejak Peninggalan Belanda

Itulah yang menyebabkan benteng tersebut dibuat di bukit tersebut. Benteng pertahanan Belanda yang saat ini sudah rusak tersebut masih terdapat adanya ruangan-ruangan, tempat meriam, lubanglubang pengintai, tangga, dan lorong-lorong penghubung. Benteng Gunung Kunci dilengkapi dengan dua buah tempat meriam.

Satu diarahkan langsung ke Keraton Sumedang. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kemungkinan seandainya rakyat Sumedang melakukan perlawanan, Belanda sudah siaga untuk melakukan penghadangan.

Meriam kedua diarahkan ke Bendungan Ragadiem, untuk mengantisipasi musuh datang dari luar Sumedang, masuk lewat laut utara. Di atap benteng Gunung Kunci juga dilengkapi lubang-lubang pengintai berbentuk segi empat, yang digunakan untuk mengintai Kota Sumedang, seandainya ada musuh yang melintas atau mendekat ke benteng tersebut.

Jika wargi Sumedang masuk ke dalam benteng tersebut, di awal masuk ke dalam yang menyerupai goa, ada dua ruangan yang menyerupai bunker. Ketika memasuki lebih dalam lagi, di sana terdapat beberapa bunker dan ada percabangan berupa anak tangga sebagai penghubung antar ruangan, ke ruangan lainnya.

Benteng pertahanan Gunung Kunci dilengkapi dengan kamar-kamar. Kamar-kamar tersebut dibangun untuk para perwira Belanda, para prajurit, tempat amunisi, dan kamar mandi. Dengan adanya kelengkapan tersebut secara tidak langsung, benteng tersebut selain dijadikan sebagai tempat pertahanan juga dijadikan sebagai tempat hunian.

Halaman Sebelumnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828