Bupati Sumedang: Sekilas Tentang Pangeran Aria Soeria Atmadja

Beliau diangkat sebagai Kaliwon di Sumedang pada usia 18 tahun pada tanggal 1 agustus 1869. Pangeran Aria Soeria Atmadja menikah dengan Rs.A.Radja Ningrum. Mempunyai putra bernama Rd.A.Djanjainten Djoebaedah. Beliau diangkat sebagai Bupati Sumedang pada usia ke 32 tahun.

Masa jabatan beliau sebagai bupati Sumedang, beliau banyak menerima gelar: Tumenggung, Anugerah Bintang Emas (De Groote Goulden Star), Adipati, Anugerah Bintang Officier Van De Orde Van Oranje Nassau, Anugerah Songsong Kuning, Aria, Pangeran Dengan Payung Emas, Anugerah Bintang Agung Ridder Der Orde Van Den Nederlanschen Leuw, merupakan pangeran tertinggi.

Peranan Pangeran Aria Soeria Atmadja sangatlah besar dalam mengembangkan daerah Sumedang. Bahkan dalam Encyclopaedie van Nederlandsch-Indie beliau disebut sebagai salah satu bupati terbaik di Priangan pada masanya. Walaupun pada masanya Sumedang tidak mengalami perluasan wilayah, dalam arti perkembangan secara politis, tetapi Sumedang mengalami perkembangan di bidang lain seperti Sosial, ekonomi, dan Budaya.

Pada bidang pertanian beliau membangun irigasi untuk mengairi sawah, membangun lumbung desa, dan pembuatan sistem tangga (terasering) pada bukit-bukit. Pada tahun 1913, beliau mendirikan sekolah tani yang merupakan cikal bakal Akademi Pertanian Tanjungsari (APT), APT ini kemudian berkembang menjadi Universitas Winayamukti. Tahun 1915 dibangun Hollandsch Inlandsche School.

Beliau juga mendatangkan ternak-ternak seperti sapi dari Benggala dan Madura untuk dibagikan kepada para petani dan dibayar dengan cara mencicil. Kotoran-kotoran ternak itu dimanfaatkannya juga untuk dibuat pupuk. Akibatnya, warga Sumedang memiliki bahan makanan yang cukup dan rentan sekali dilanda paceklik.

Di bidang kehutanan, beliau menganjurkan penanaman pohon agar gunung yang gundul tidak longsor, dan dibuat hutan larangan/hutan tertutup agar hutan tersebut tidak terganggu kelestariannya. Untuk memperlancar sarana komunikasi, ia membangun kantor telepon. Untuk menyejahterakan rakyat kecil, ia membangun “Bank Prijaji” pada 1901, dan pada 1910 nama Bank Priyayi berubah menjadi “Soemedangsche Afdeeling Bank”.

Di bidang kebudayaan pun beliau memajukan bidang kesenian yaitu Tari Tayub dan Degung, lalu menciptakan lagu “Sonteng”. Bidang lainnya, ia membangun rumah untuk para kepala onderdistrik. Selama menjabat sebagai bupati, Pangeran Aria Suria Atmadja menunjukkan seorang pemimpin yang arif serta mementingkan kesejahteraan rakyatnya.

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave
  • John Doe

    Lincoln

    Aug 31, 2022 00:30

    Ηi, this weekend is pleasant іn favor of me, for the reason tһat this moment і am reading this imprеssive educational post here at my resіdence.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828