KADAKA Menjadi Ruang Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Seni dan Budaya

Di Sumedang sendiri kalau ngomongin alternative space, atau coworking space mungkin ada beberapa ruang-ruang seperti itu pada zaman sekarang, berkembangnya seperti itu, ke depannya pastinya akan berevolusi lagi bentuknya, entah bagaimana lagi nanti bentuknya seiring dengan perkembangan teknologi, dan sosial politik. Karakter masyarakat kreatif kita, masyarakat seni kita, memang dari dulu selalu berjejaring dan selalu mencoba membuat support system sendiri, itu akan selalu ada, entah apapun bentuknya.

Di Desa Cikoneng Kecamatan Ganeas dan sekitarnya, warga berkumpul di suatu tempat yang dinamakan KADAKA (Kawasan Dapur Kreatif Kebon Awi) dalam kegiatan MITEMBEYAN pada hari Minggu, 17 Desember 2023 di Dusun Muncang Gajah, Desa Cikoneng, Kecamatan Ganeas.

Tempat yang dinamakan KADAKA tersebut menjadi wahana baru untuk masyarakat setempat dengan adanya beberapa kegiatan atau studi seni dan budaya di dalamnya dengan kerja-kerja kolektif dari seniman dan masyarakat. Konsep kolektif berakar dalam ide bahwa kita lebih kuat bersama dan bahwa kolaborasi dalam masyarakat memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada usaha individu.

Nah, pada kegiatan MITEMBEYAN tersebut menjadi ajang silaturahmi dan sosialisasi keberadaan KADAKA, yang dimana disampaikan oleh Abah Deden sebagai konseptor "bahwa KADAKA menjadi tempat untuk pemberdayaan masyarakat berbasis seni dan budaya, kedepannya akan ada beberapa kelas seni sesuai kebutuhan masyarakat untuk menaikan lagi skill yang sudah ada." ujarnya.

Adapun yang hadir dalam kegiatan MITEMBEYAN tersebut Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sumedang, H. Nandang Suparman, S.Sos yang sekaligus membuka kegiatan. Kegiatan pembukaan pun dibarengi dengan Potong Tumpeng dari Pemilik KADAKA, yaitu H. Ade Sutarman dan Hj. Yati Sumiati.

Kegiatan dalam MITEMBEYAN tersebut adanya penampilan-penampilan menarik dari warga setempat, seperti dari sanggar teater Kelomsenggol yang dimana menampilkan anak-anak kecil, lalu ada tarian ibu-ibu dari grup Gemoy Jete yang dimana terlahir dari KADAKA. Selain itu juga ada beberapa penayangan film dari Panti Baca Ceria dan Paramitha Devi Dimensi, kegiatan dilanjut dengan hiburan musik dan live painting dari Pedy Mantaart.

Halaman Selanjutnya