Kanjut Kundang dan Ritus Puput Puseur

Puput puseur adalah upacara adat sunda yang berkaitan dengan tata cara pemotongan hingga perawatan tali pusat bayi atau tali ari-ari. Puput puseur ini biasanya diadakan sekaligus dengan pemberian nama bayi, didalamnya terdapat acara pemberian doa selamat dan bubur merah-bubur putih yang kelak akan dibagikan ke warga sekitar.

Ritual puput puseur diawali dengan pemotongan tali pusat bayi. Tali pusat bayi yang telah dipotong dimasukan kedalam kanjut kundang, tas kecil yang sedikit panjang dan terbuat dari kain, oleh indung beurang. Kemudian pusat bayi ditutup oleh logam yang telah dibungkus oleh kasa dan diikatkan kepada perut bayi agar pusat bayi tidak dosol (menonjol).

Pada adat puput puseur dan kepercayaan orang Sunda, tali pusat bayi yang telah dipotong harus dirawat baik-baik karena itu termasuk saudara bayi. Biasanya di masukan kedalam kendi dan dikubur di dekat rumah, lalu diberi pencahayaan.

Orang sunda percaya bahwa bayi yang baru lahir, terlahir dengan 4 saudaranya, yang disebut dulur opat kalima pancer. 4 hal tersebut adalah tali pusat, tembuni, pembungkus, dan kakawah. Serta yang menjadi kalima pancernya adalah bayi itu sendiri. Mengapa ke 4 hal tersebut harus dirawat dan dijaga dengan baik?

Karena orang Sunda percaya bahwa dengan merawat baik dulur opat kalima pancer kelak bayi akan hidup rukun dengan saudaranya, yaitu kaka dan adik-adiknya.

Eksistensi upacara Puput Puseur sebagai wujud budaya non benda memberikan kontribusi pula terhadap pemanfaatan lingkungan masyarakat dalam mengajarkan kesalehan sosial dan kesetiakawanan sosial untuk saling menyanyangi sesama umat manusia (silih asih, silih asuh, silih asah).

Makin Tahu Indonesia.

Halaman Sebelumnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828