Seni Ibing Keurseus adalah seni pertunjukan Tayub kreasi baru dengan nama Ibing Keurseus yang mulai diperkenalkan pada awal abad ke-20 di kalangan bangsawan Sumedang. Seni Ibing Keurseus merupakan perkembangan atau perubahan dari seni tari sebelumnya yaitu Tari Tayuban.
Istilah Tayuban atau Tari Tayub sejalan dengan sejarah perkembangannya. Sudah pernah mimin tulis yah untuk pembahasan mengenai Tari Tayub pada artikel sebelumnya, dan pada pembahasan kali ini, ialah lanjutan dari tulisan sebelumnya tentang Tari Tayub yang ternyata ya berkaitan erat dengan Ibing Keurseus, wah makin tahu Indonesia yah.
Gagasan menciptakan Ibing Keurseus, konon, untuk menghilangkan hidangan minuman keras dalam setiap pagelaran Tayub masa itu. Pada acara Tayuban, selain ditampilkan ronggeng untuk menambah semarak suasana, juga disediakan minuman keras. Akibatnya banyak penari pria dari kalangan bangsawan Sumedang yang mabuk, sampai pernah terjadi hal-hal yang merendahkan kaum wanita.
Dari hal tersebut, akhirnya menggugah seorang koreografi Sumedang untuk menciptakan seni tari Tayub yang lebih sopan dan tertib. Agar tidak lagi rebutan ronggeng dan tidak menyediakan minuman keras yang memabukkan para penari pria itu.
Di tangan koreografi dari bangsawan Sumedang ini, bernama Raden Ganda Kusumah atau yang dikenal dengan Aom Doyot yang pernah menjadi Camat Leuwiliang, Bogor, lahirlah Tayub kreasi baru yang disebut tari Ibing Keurseus, perpaduan antara tari Topeng Cirebon dan Tayuban.
Pada tahun 1915-1920 dan 1926-1935. Ibing Keurseus disusun oleh R. Sambas Wirakoesoemah. Beliau ini adalah putra dari Nyi Raden Ratnamirah dan Raden Mitrapradjakoesoemah. Akhirnya pada tahun 1905- 1913 R. Sambas belajar menari kepada uwanya, Rd. Hj. Koesoemaningroem.
Halaman Selanjutnya
Leola
Aug 21, 2023 21:12I have read so many posts regarding the blogger lovers except this piece of writing is actually a fastidious article, keep it up.