Komunitas Katapel Sumedang: Mengenalkan Kembali Permainan Tradisional

Cung yang waktu kecil atau saat ini masih suka main katapel!
Mungkin saat ini, permainan katapel sudah jarang dimainkan anak-anak masa kini, terutama di daerah perkotaan. Jarang menemukan anak-anak yang berburu dan berlari-larian memainkan katapel. Padahal permainan ini sangat seru dimainkan dan membuat anak lebih aktif bergerak bersama teman-temannya di luar rumah.

Jika wargi Sumedang ingin tahu, bahwa katapel dapat membuat seorang anak memiliki rasa kepekaan, dan wawasan tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka mengenal lebih baik alam di sekitar tempat tinggal mereka. Tidak heran kalau anak-anak 1990-an lebih lama berada di luar rumah, karena bermain lebih seru dengan teman-teman seumuran mereka.

Nah di Sumedang, ternyata ada Komunitas Katapel Sumedang loh! Komunitas tersebut diinisiasi oleh enam orang yang hobi bermain katapel. "Beberapa daerah kota/kabupaten lain sudah ada komunitas katapel. Komunitas katapel ini berdiri pada bulan Maret 2021, baru setahun." Ujar Agung a.k.a Monel salah satu pendiri komunitas katapel di Sumedang.

"Sebetulnya banyak juga sih perorangan yang suka bermain katapel dari dulu, yang sekarang menjadi para pendiri komunitas katapel Sumedang, selain itu juga membuat katapel sendiri dan malah sekarang ikut dibeberapa ajang perlombaan katapel." Tambah Agung.

Anak-anak yang memainkan permainan tradisional katapel bisa berlatih ketangkasan dan konsentrasi. Fokus membidik satu sasaran.  Tidak ada salahnya tetap mengenalkan dan memberikan edukasi permainan tradisional.

Permainan tradisional katapel adalah mainan sederhana yang berbentuk huruf Y. Pada bagian atas (kanan dan kirinya) diikat dengan karet dan ditengahnya dipilin dengan sebuah kulit sebagai tempat peluru yang akan dilontarkan.

Katapel sebetulnya digunakan oleh anak-anak zaman dulu untuk berburu, namun seiring perkembangan masa hanya digunakan untuk belajar menembak sasaran. 

Seperti yang dilakukan oleh Agung dan teman-temannya, mereka pernah mengadakan penanaman dengan menggunakan katapel. Biji yang akan ditanam, dibalut dengan tanah liat untuk dijadikan sebagai peluru. 

Komunitas Katapel Sumedang sendiri, kerap mengadakan kopdar dan bermain katapel. Selain itu mereka sosialisasi tentang permainan katapel tersebut, agar orang-orang bisa kenal kembali dan bernostalgia bermain katapel.

Sekarang komunitas katapel tersebut menginput beberapa bentuk katapel yang khususnya katapel yang ada di Sumedang, seperti katapel nagrak. Katapel tersebut mempunyai bentuk yang khas. Banyak sekali bentuk-bentuk katapel dari mulai klasik hingga sekarang.

"Harapan kedepannya semoga perkatapelan bisa dikenal kembali oleh orang banyak di Sumedang. Selain itu juga, adakanlah kegiatan olahraga katapel di Sumedang khususnya. Katapel itu sendiri, adalah permainan yang sangat simpel, karena bisa dibawa, tidak berat membawanya." Ujar Agung.

Nah wargi Sumedang, cara memainkan katapel tidak sulit loh! Setelah katapel dibuat, carilah batu atau sesuatu yang bisa dijadikan peluru dan taruh pada kulit tempat pelontar. Lalu, peluru tarik dengan sekuatnya, silakan arahkan pada sasaran dan lepaskan. Jika sasarannya tepat maka akan mengenai sasaran. Boleh latihan menggunakan kaleng untuk sasaran.

Menariknya, tidak hanya sekadar sebagai mainan anak-anak, katapel juga kerap digunakan senjata untuk berperang antar kelompok atau suku. Alat permainan katapel menjadi bagian beberapa suku bangsa di pedalaman Indonesia.

Buat wargi Sumedang yang ingin gabung di komunitas dan memesan katapel, bisa langsung ke Paseh atau ke Narimbang di dekat tiket masuk curug Narimbang. Yuks kita bermain katapel!