Mengenal "Balong" Kolam Ikan di Sunda

Di Sumedang sendiri tentunya masih banyak balong dong. Cuman kalau pacilingan mimin udah jarang lihat. Okeh kali inu kita akan bahas balong dulu yah, pacilingan mah nanti hehe. Tulis di kolom komentar tapi yah wargi Sumedang. Nah, kita akan bahas balong nih, atau kolam ikan, khususnya di Sunda, wah makin tahu Indonesia.

Masyarakat Sunda di pedesaan yang memiliki lahan luas, baik menyatu dengan rumahnya mau pun tidak, biasanya lahan tersebut digunakan untuk bertani, berkebun atau tempat memelihara ikan berupa balong. Dalam Kamus Bahasa Sunda disebutkan balong adalah tempat miara lauk mangrupa cai ngemplang dina tanah beunang ngali ‘tempat memelihara ikan berupa air yang tergenang di atas tanah yang telah digali’. 

Keberadaan balong menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sunda. Sementara itu dalam Ensiklopedi Sunda diuraikan tentang balong dengan lengkap. Balong adalah petakan tanah digenangi air yang digunakan untuk memelihara ikan air tawar secara permanen. Luasnya kurang lebih 300 m2 hingga 1 ha, dengan kedalaman kurang lebih 50 cm hingga 150 cm, bergantung pada cara pembuatannya.

Pembuatan balong ada yang dibuat dengan cara di-tambak sekeliling sebagai tanggul pembendung air, ada yang dengan cara digali, dan ada pula yang hanya satu sisi saja di-tambak, sedangkan sisi-sisi lain terbentuk secara alami. Balong yang dibuat dengan cara pertama dan kedua biasanya tidak dalam, tapi balong yang dibuat dengan cara ketiga biasanya cukup dalam bahkan di bagian dekat tambak ada yang dalamnya lebih dari 150 cm.

Ikan peliharaan atau jenis ikan tawar yang biasa dipelihara di balong ialah ikan emas, tawes, tambakan/tambarakang (Helostoma temminckii), dan gurame. Kemudian ada pula ikan-ikan lain yang tidak dipelihara ikut menumpang menjadi penghuni balong seperti nilem, lele, bogo, beunteur, beureum panon/Brek atau mata merah (Puntius orphoides), sepat, tampele, dan impun. Adapun ikan mujaer yang awalnya merupakan ikan peliharaan, lama-lama berubah statusmya menjadi ikan penumpang pula.

Berbicara tentang pemeliharaan ikan di balong-balong di pedesaan, umumnya dari dulu para pemiliknya menyerahkan hampir seluruhnya kepada alam. Kemudian sekadar untuk membantu agar ikan-ikan itu tidak terlalu sulit mencari makan, biasanya di atas balong dibuat pacilingan atau ditanami tumbuhan air yang bisa terapung dan menutupi permukaan air balong seperti kayu apung dan rambu kasang.

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave
  • John Doe

    Velda

    Feb 22, 2024 01:45

    An іmprеѕѕive sһare! I have just forwarded this onto a coworker who was doing a little research on thiѕ. And he actually bought me breɑkfast simpⅼy because I discovered it for һim... lol. So ⅼet me reword this.... Thank YOU for the meal!! But yeaһ, t

  • John Doe

    Cecelia

    Feb 23, 2024 10:52

    Νice post. I learn something totally new and challenging on websites I stumbleupon every day. It's always exciting to read thгouɡh contеnt from otheг writeгs and use sߋmetһing from other sites.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel