Milangkala Desa Tanjung Dimeriahkan Budaya Lokal Seni Gembyung

Sementara itu, Ahmad Syam salah satu warga yang peduli terhadap budaya lokal, di mana Ia menyaksikan acara Milangkala Desa Tanjung. Dikatakannya,

“Desa Tanjung Kecamatan Surian Sumedang melaksanakan  Milangkala Desa yang ke-118  dan pada hari H dilaksanakan hajat lembur yang dalam acaranya menampilkan kesenian tradisi gembyung. Lalu, tujuannya untuk melestarikan kesenian tradisional Sunda dan  menjaga kearifan lokal.”

Sebagaimana diketahui bahwa seni Gembyung merupakan kesenian tradisional yang menggunakan genjring sebagai alat utama. Gembyung pada saat pagelaran selalu menampilkan alunan musik yang sangat tradisional dan juga mengandung unsur yang sangat sakral.

Secara bahasa gembyung berasal dari dua suku kata yaitu Gem dan Yung. Gem berasal dari kata Ageman yang artinya ajaran, pedoman, atau paham yang diikuti oleh manusia, dan suku kata Byung berasal dari kata Kabiruyungan  yang artinya kepastian untuk dilaksanakan. Gembyung memiliki nilai-nilai keteladanan untuk dijadikan pedoman hidup. Gembyung pertama kali berkembang pada masa penyebaran Islam. Pada saat itu Gembyung dimainkan oleh para santri pesantren dengan bimbingan sepuh-sepuh.

Hal tersebut dipegang teguh oleh para pemain Gembyung untuk menjaga keaslian seni tradisi yang diwariskan oleh leluhurnya.

“Alhamdulillah masyarakat senang bahagia, dengan adanya kegiatan ini menjadi sarana hiburan. Ibu-ibu PKK nyanyi lagu “Desa Tanjung Pasti Nanjung dan Sumedang Kota Kamelang”ujar Syam.

Makin Tahu Indonesia

Halaman Sebelumnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel