Desa Jingkang, Desa Penghasil Rempah di Sumedang

Untuk wargi Sumedang yang hobi memasak, tentunya sudah tidak asing lagi dengan bumbu rempah seperti kunyit, laja, kencur, jahe serta bahan rempah lainnya. Tahu gak, bahwa di Sumedang juga penghasil rempah-rempah loh!
Mungkin rempah-rempah yang ada di dapur-dapur selama ini berasal dari salah satu desa di Kabupaten Sumedang, yakni di Desa Jingkang, Kecamatan Tanjungmedar.
Desa Jingkang banyak ditemui perkebunan-perkebunan rempah seperti yang disebutkan di atas. Selain cocok di segala musim, dataran tinggi serta minimnya sumber air menjadi faktor utama warga lebih memilih tanaman rempah dibanding tanaman padi.
Untuk sumber air yang dapat diakses, berjarak 3-5 kilometer serta hanya mengairi daerah-daerah yang berada di bawahnya. Itu mengapa area persawahan jarang ditemui di Desa Jingkang yang berada di dataran tinggi.
Berdasarkan data badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang 2019, jika dipersentasekan dari luas wilayah Desa Jingkang 1.482,05 hektar, hanya 5,81% saja digunakan sebagai persawahan, sementara sisanya 68,8% digunakan untuk ladang, huma dan lain-lain. Serta 19,58% digunakan sebagai hutan rakyat.
Dari 2 sampai 3 kwintal bibit rempah yang ditanam, dalam setahun ia mampu memproduksi sebanyak 1 ton kunyit, 1 ton laja dan 1 ton kencur. Kalau jahe hanya tambahan saja, yang ditanam di lahan seluas 200 bata.
Produksi rempah-rempah yang dihasilkannya untuk kemudian akan diangkut oleh bandar dan didistribusikan ke berbagai tempat di Jawa Barat dan luar Jawa Barat. Seperti Jakarta, Cibitung Bekasi, Indramayu, Majalegka, Bandung.
Untuk di Sumedangnya sendiri disebar ke bandar-bandar dari Cimalaka dan Wado biasanya.
Untuk jumlah produksi rempah yang dihasilkan, ada yang termasuk ke dalam kategori petani berskala kecil di desa tersebut. Sementara petani berskala besarnya, untuk satu kali tanam bibit saja bisa mencapai 3 sampai 5 ton.
Kategori
-
370
-
152
-
132
-
98
-
112