Mohammad Natsir: Teladan Pejabat Tinggi Negara

Dilahirkan di Alahan Panjang, Sumatra Barat pada 17 Juli 1908, Natsir tumbuh menjadi tokoh yang bersahaja. Cukup banyak titel yang orang-orang sematkan padanya. Meski begitu, Natsir lebih dikenal sebagai politisi, pemimpin umat Islam, dan negarawan yang turut berjuang bersama dengan Ir. Sukarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dkk. pada awal masa Kemerdekaan Indonesia.

Natsir dikenal sebagai public figure yang sederhana. Kesederhanaan itu sedikitnya terpancar dari caranya berbusana. Tidak seperti Bung Karno atau pemimpin besar lainnya yang nampak selalu gagah dan gemerlap oleh atribut kebesarannya. Natsir dengan perawakannya yang relatif kurus dan tinggi selalu mengenakan kacamata, peci, dan kemeja atau sesekali menggunakan jas. Meskipun model berbusananya kurang mengesankan, Natsir tidak dipandang rendah oleh kawan maupun lawannya. Lewat kesederhanaan itulah, mereka menaruh rasa hormat yang begitu tinggi kepada Natsir.

Jas Bertambal

Natsir merupakan salah satu orang kepercayaan pemimpin-pemimpin Indonesia pada awal masa kemerdekaan. Ia mulai menerima kepercayaan untuk memimpin perjuangan Indonesia setelah Sutan Sjahrir menjadi Perdana Menteri untuk yang kedua kalinya. Sjahrir menunjuk Natsir menjadi Menteri Penerangan yang bertugas mengabarkan informasi ihwal perjuangan Revolusi Kemerdekaan Indonesia pada dunia.

M. Dzulfikriddin dalam buku Mohammad Natsir dalam Sejarah Politik Indonesia (2010) menerangkan, ketika Sjahrir meminta pandangan dari Presiden Sukarno tentang penempatan Natsir dalam Menteri Penerangan, Sukarno dengan mantap berkata menggunakan bahasa Belanda, "Hij is de man”, yang artinya, “dia memang orang yang tepat.”

Tatkala Natsir menjadi Menteri Penerangan, ia sempat "terciduk" mengenakan jas yang sudah bertambal oleh bawahannya. Merasa iba lantaran orang nomor satu di Kementerian Penerangan kerap terlihat mengenakan jas bertambal, para pegawai kementerian tersebut kemudian berinisiatif membelikannya jas yang baru untuk atasannya. Kesederhanaan pribadi Natsir ini diakui oleh Haji Agus Salim yang pada waktu itu sama-sama menjadi menteri dan George McTurnan Kahin, seorang Indonesianis asal Amerika Serikat.

Teladan Seorang Pejabat Tinggi Negara

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave
  • John Doe

    Rahmat Ramdani

    Apr 01, 2023 07:26

    Tahk akan habis mengambil hikmah dan teladan dari tokoh yang satu ini. Mudah mudah penulis dan kita semua bisa meneladani nya.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828