SSUARR Merilis Lagu Barunya Bertajuk "Tempias Butir Membeling"

Pada tahun 2021 perjalanan band post-rock asal Sumedang yang bernama SSUARR ini melahirkan dimensi baru, racikan dan adukan terasa lebih gurih oleh Bule si gitaris peracik bahan baku kini lebih leluasa menyalurkan rasa dan nuansa pada pebumbu ritmik oleh Sunu si vokalis dan gitaris lalu ditafsirkan oleh Ikuy pada drum dan Dani pada bass mencipta ketuk dan dentum yang khas, kemudian dibalut oleh Ijal pada gitaris dengan ambiance-ambiance mengawang.

SSUARR adalah hasil dari berbagai macam konsumsi musik yang beragam; eksperimental, instrumental dengan kebebasan yang tak berbatas menjadi dasar-dasar arah warna yang kami usung. Bahkan hingga membuat alat musik baru yaitu Jarian. Begitu pun alat-alat musik lain yang diperlakukan dengan treatment yang berbeda. Bermulalah proses pembuatan lagu dengan ceracau-ceracau yang lebih berisi. 

Tahun 2024 ini SSUARR merilis lagu di platform digital yang bertajuk “Tempias Butir Membeling”. Sebelumnya dua lagu bertajuk “Raksasa Merah” dan “Alpha dan Theta: Polutan atmosfir” sudah dirilis dalam kompilasi album Cure Conection yang sekaligus menjadi tour perdana mereka ke beberapa tempat di Jawa Barat pada tahun 2022.

Jika mendengarkan musik post-rock tentunya menimbulkan opini yang berbeda dari setiap orang, musik yang bercerita dan memiliki alur dalam lagunya. Dari awal pendengar seakan dibawa dulu mengkuti ceritanya, dan sampai pada titik tertentu bisa membuat pendengar terlibat secara emosi dengan lagu tersebut.

Ngomongin tentang lagu baru dari SSUARR, tentunya wargi Sumedang harus mendengarkan dulu sebelum mendengar penjelasan makna dari si empunya. Wargi Sumedang bisa dengar di https://open.spotify.com/track/34TyURrJfvWeMpGiAodGkR

Menurut Bule salahsatu peracik si gitaris SSUARR makna dari lagu Tempias Butir Membeling ialah “Menggusur kedalam sebuah ceruk besar, kemudian menghujaninya dengan adiksi serpih cahaya yang bertabur kilau. Perlahan jatuh, menerkam menelan kembali terang-terang yang pernah terpancar sebelumnya. Merenggut ke dalam rongga yang tak terdeteksi oleh indera pada dimensi ini, muskil untuk dihalau. Sahih anatomi lenyap katarsis pun kabur menggurita suwung.”

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828