Ada yang pernah tahu tentang ngalokat? Sebeulnya di beberapa daerah di Jawa Barat, ada juga yang melaksanakan upacara adat tersebut. Di Sumedang sendiri apakah di daerah wargi masih ada yang melaksanakan upacara adat ngalokat? Jika masih ada sila komen di bawah yah! Di Sumedang sendiri kegiatan ngalokat biasa dilaksanakan di seputaran sungai Cimanuk loh. Okeh mimin akan bahas menurut beberapa sumber yah, agar makin tahu Indonesia.
Beberapa pendapat tentang definisi lokat atau ngalokat. Menurut Kamus Umum Basa Sunda (1975: 290), lokat (ngalokat) yaitu, nyoga barang batikan yang sudah kusam supaya jelas lagi (bengras deui). Nyoga di sini menggunakan soga yaitu, nama semacam cat untuk membatik. Sedangkan menurut tokoh masyarakat setempat atau Abah Asep, lokat atau ngalokat/ngaruat/ngahurif artinya ketiga kata tersebut maksudnya mengembalikan kembali kesemula atau kesedia kala (membersihkan diri).
Ngalokat yaitu, memperbaiki diri kita yang telah melakukan kekhilafan untuk dikembalikan kembali ke semula artinya kembali ke fitri atau fitrah (bersih diri). Sebelum melangkah ke depan kita harus menengok ke belakang artinya apa yang telah kita lakukan di masa silam jangan sampai terulang kembali di masa depan atau di masa yang akan datang. Ngahurip atau dihurifkan (dihidupkan kembali) artinya apa yang telah dilakukan oleh pendahulu kita harus dihidupkan kembali seperti semula jangan sampai apa yang telah dilakukan oleh pendahulu dibiarkan sehingga punah ditelan oleh jaman.
Hurip, dihurip artinya mensyukuri nikmat yang kita peroleh, seperti nikmat melihat, mendengar, berbicara, dan lain sebagainya. Hurip itu intinya dari kata warna merah, putih, kuning, dan hitam. Merah itu unsur manusia, amarah disebut darah, atau api putih kalau unsurnya air, yaitu mata, kuning itu angin lambangnya hidung, sedangkan hitam, yaitu bibir.
Ngaruat, Ngalokat, Ngahurip, itu tidak jauh apa yang kita laksanakan, ada di dalam diri kita dari atas sampai ke bawah. Ti luhur sausap rambut ti handap sausap dampal, mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. Dari uraian di atas, pada intinya bahwa ngalokat yaitu, upacara ritual membersihkan diri dan lingkungan. Ngalokat cai berarti membersihkan dari segala kotoran yang ada di sekitar sungai atau walungan.
Upacara ngalokat bukan hanya dilakukan di Kabupaten Sumedang saja tetapi di kabupaten lain pun melakukannya, misalnya: Kabupaten Cianjur, Tasikmalaya, dan Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Di Kabupaten Cianjur tiap tahunnya melakukan Upacara Ngalokat Hulu Cai Ajang Syukur Sambut Ramadhan atau Menyambut Tradisi Papajar, diartikan upacara menyambut fajar.
Tujuan Upacara Ngalokat Walungan Cimanuk adalah sebagai Tradisi untuk menyambung tali silaturahmi atau meningkatkan rasa kekeluargaan dan sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT masih diberi kesempatan terus berkarya dan beribadah. Harapannya, selain menjaga tradisi masyarakat setempat, juga menjaga dari ancaman kekeringan bersamaan datangnya musim kemarau dan kebanjiran pada musim hujan. Selain untuk mempertahan-kan tradisi secara turun temurun dari nenek moyang juga sebagai cara pelestarian air sebagai sumber kehidupan.
Halaman Selanjutnya
Belum ada komentar.