Keunikan Bendungan Jatigede ditengahnya terdapat sebuah pulau yang sebetulnya itu adalah pucuk gunung surian. Mungkin wargi Sumedang juga pernah melihatnya ketika berwisata di salah satu tempat wisata di Jatigede.

Gunung Surian, sebuah gunung kecil atau bukit yang berada di wilayah Desa Jemah. Letaknya tidak jauh dari wilayah aliran sungai Cimanuk. Menurut data peakery, Gunung Surian memiliki puncak dengan ketinggian sekitar 290 meter di atas permukaan laut, sementara menurut data Geoview.info, puncak Gunung Surian memiliki ketinggian elevasi pada 315 meter di atas permukaan laut.

Jika dihubungkan dengan bendungan Jatigede, lokasi Gunung Surian berada tepat di sebelah selatan bendungan Jatigede atau sebelah hulu bendungan. Jarak dengan bendungan Jatigede sekitar 1,7 kilometer. 

Karena lokasinya berada di sebelah hulu bendungan dan terletak di wilayah genangan bendungan Jatigede, seiring dengan digenanginya bendungan Jatigede Gunung Surian juga ikut tergenangi. 

Hanya saja tidak keseluruhan bagian Gunung Surian yang tenggelam, namun hanya sebagian saja. Bagian puncak Gunung Surian tidak ikut tenggelam, sehingga membentuk pulau di tengah bendungan Jatigede.

Ketika penggenangan bendungan Jatigede, bagian bawah Gunung Surian sengaja ditebangi pepohonannya. Sementara bagian puncaknya dibiarkan berbentuk hutan, tidak ditebangi. Harapannya, puncak Gunung Surian menjadi habitat bagi satwa liar yang sebelumnya menghuni hutan yang berada di daerah genangan bendungan Jatigede di sekitaran Gunung Surian.

Gunung Surian juga dipercaya sebagai jejak peradaban megalitikum leluhur sunda. Gunung Surian terdiri dari batu-batu besar dahulu merupakan Punden Berundak peninggalan leluhur yang masih ada sampai sekarang.

Dikutip dari sundalandgeografi.blogspot.com Jejak-jejak peradaban leluhur di Puncak Gunung Surian Jatigede, Ada Lingga Yoni, Adam Hawa, Laki-laki Perempuan, Simbol Kesuburan, menunjukan bahwa daerah tersebut sangat Subur sekali. 

Gunung Surian terdiri dari batu-batu besar dahulu merupakan Punden Berundak peninggalan leluhur yang masih ada sampai sekarang, energi yang terasa sangat besar sekali, menurut Uga dari sini lah nanti Seuseurian/Menertawakan Ambrolnya Waduk Jatigede.